Majelis Agama-Agama di Indonesia Tolak Penggunaan Politik Identitas, Politisasi Agama dan Komodifikasi Agama

- 10 Agustus 2022, 16:10 WIB
Majelis Agama-Agama di Indonesia Tolak Penggunaan Politik Identitas, Politisasi Agama dan Komodifikasi Agama
Majelis Agama-Agama di Indonesia Tolak Penggunaan Politik Identitas, Politisasi Agama dan Komodifikasi Agama /Antara/

Majelis Agama memberikan dorongan kepada umat beragama untuk berpartisipasi aktif dalam menunaikan hak dan kewajiban dalam Pemilu, diikuti dengan semangat gotong royong, persatuan dan kesatuan, dan damai mendamaikan agar tercipta demokrasi Indonesia yang berkeadilan sosial.

Baca Juga: Cara Tentukan Benar dan Salah Seseorang di Mata Agama, Lakukan Tabayun, Jangan Menghukum!

"Kami mendukung penuh dan akan mengawal secara kolektif penyelenggaraan Pemilu yang adil, jujur, damai dan mendamaikan sejak tahun 2022 hingga pada puncaknya tahun 2024," jelas dia.

Selanjutnya, Muhammad Zainuddin Daulay sebagai Panitia Penyelenggara Kolokium Majelis Agama-Agama di Indonesia mengatakan KAANA dilaksanakan sebagai usaha untuk mencegah terjadinya keterulangan politik identitas, politisasi agama, dan komodifikasi agama dala Pemilu 2024.

Penyelenggaraan KAANA memiliki tujuan untuk merefleksikan hubungan teologis, strategis, dan praktis antara agama dan Pemilu dalam sejarah politik Indonesia dan dampaknya terhadap kehidupan bangsa Indonesia yang berbhineka.

Baca Juga: Mengungkap Praktek Pengusiran Jin atau Kesurupan Jin di Agama Islam dan Kristen  

"Merumuskan pandangan, sikap, dan komitmen bersama agama-agama dalam rangka mencegah terjadinya politisasi agama, politik identitas, dan komodifikasi agama-agama pada Pemilu 2024," ungkapnya.***

Halaman:

Editor: Roby Martin

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x