Menghadapi Perubahan Iklim Bumi yang Semakin Krisis, Ini Yang Harus Manusia Lakukan

11 Maret 2022, 01:21 WIB
Ilustrasi: Apakah Tenaga Nuklir Merupakan Jalan Ke Depan Untuk Memerangi Krisis Iklim? /Pixabay/

HALOCILEGON - Tidak bisa di elak lagi, bumi tengah mengalami krisis. Stabilitas di ambang batas!

Tindakan deforestasi dan anarkisme eksploitasi semakin di tingkatkan untuk pembangunan tanpa memperhatikan ekologis.

Dalam kasus iklim: kerusakan besar disebabkan emisi gas rumah kaca.

Kita memerlukan agen yang dapat membantu bumi menjadi layak untuk kita singgahi.

Mau tidak mau, suka tidak suka, diperlukan agen dalam perbaikan.

Melansir fast company pada Kamis, 10 Maret 2022 disebut, iklim yang kacau seperti sekarang membutuhkan urgensi dan tanggung jawab untuk menciptakan masa depan sebaik mungkin.

Tentu saja dengan upaya yang dapat meningkatkan kapasitas manusia menuntaskan persoalan iklim dan mencegah terjadinya bencana secara cepat dengan melakukan bersama-sama.

Apa saja tindakan yang harus dilakukan?

Berikut ini 4 sikap yang harus dilakukan manusia melihat persoalan krisis iklim.

1. Pengaturan diri

Pengaturan diri dalam waktu yang senantiasa bergerak, berupaya mengoptimalkan seluruh kegiatan pada efektivitas dan konsekuen.

Kelangkaan sumber daya akibat deforestasi dan eksploitasi akan mengganggu kehidupan dan karir, stres meningkat dan sangat rentan bahaya kesehatan masyarakat.

2. Perhatian

Seluruh keputusan yang di tetapkan memperhatikan kondisi iklim.

Tindakan individu dalam menggunakan energi dengan menjadikan tindakan kolektif, khususnya pada penggunaan bahan bakar fosil.

Keberhasilan iklim yang stabil adalah akibat partisipasi setiap individu.

Dari yang paling sederhana, perhatikan gaya hidup dalam budaya konsumerisme.

3. Refleksi

Strategi dan taktik terus di ciptakan dengan menyesuaikan kondisi iklim.

Refleksi bisa dilakukan melalui kontemplasi dan mediasi.

Baiknya, sebelum tidur coba mengulas kembali apa-apa saja kegiatan seharian.

Lebih baik lagi, secara perlahan kita berupaya memahami sains dalam beradaptasi dengan alam. Sebab perubahan merupakan keniscayaan.

4. Menatap masa depan

Tidak ada yang tau bagaimana yang terjadi pada hari kemudian.

Akankah kita atau keturunan kita mampu bertahan hidup dengan kondisi iklim yang tidak menentu?

Hal itu bergantung pada tindakan kita hari ini supaya masa depan tetap layak bagi kita dan anak keturunan kita beserta seluruh spesies di bumi.

Keragaman hayati mutlak harus di jaga.

Bahkan kebijakan ramah iklim perlu kita kampanyekan dalam waktu jangka panjang.

Menjangkau keluasan pandangan untuk keselamatan kita semua.

Itulah sekiranya yang mampu kita lalukan pada kegiatan sehari-hari.

Pada akhirnya bumi beserta seluruh spesiesnya, layak untuk kita singgahi tanpa perlu khawatir bahaya mengancam.


(Sumber : fastcompany.com)

Editor: Syamsul Ma'arif

Sumber: fastcompany.com

Tags

Terkini

Terpopuler