HALOCILEGON.COM - International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional hampir setiap tahun diperingati di setiap negara.
8 Maret, pada awal 1900-an kerusuhan besar dan krisis di antara kaum perempuan tentang penindasan dan kekerasan diperdebatkan.
sudah lebih dari satu abad persoalan perempuan tidak hanya tentang penindasan dan kekerasan semata, namun lebih dari itu semua.
Baca Juga: International Women's Day 2022: UKM KMPLHK RANITA UIN Jakarta Membawa 2 Tuntutan dalam Aksi Bersama
Dalam rangka memperingati International Women's Day (IDW) 2022, Feby N. Evitasari, salah satu anggota KMPLHK RANITA UIN Jakarta dalam pemulai orasinya menyapa rakyat dan perempuan Indonesia.
"Apa kabar rakyat Indonesia? Apa kabar perempuan-perempuan Indonesia?" sapa Feby.
Dalam orasinya, Feby menegaskan bahwa IWD merupakan momentum bagi setiap perempuan di seluruh dunia untuk bersama-sama berjuang mematahkan bias dan meraih kesetaraan gender.
"Pada situasi saat ini di Indonesia kami melihat bahwa tantangan perjuangan kesetaraan gender terletak pada dua hal yaitu kekerasan seksual yang terus mengancam perempuan, dan tidak adanya sistem perlindungan sosial yang dapat menjamin setiap orang untuk bebas dari kemiskinan," tegasnya