HALOCILEGON - Bulan lalu sebelum terjadi perang, parlemen Ukraina telah melegalkan Cryptocurrency, hanya saja tidak seperti El Salvador, belum mengadopsi sebagai alat pembayaran yang sah. Pengumpulan dana langsung dilakukan.
Di suatu daerah bernama Lviv, berkat bitcoin, ada seorang programmer komputer berhasil lolos dari pertemuran di Ukraina bernama Dymtro.
Dia berhasil melintasi perbatasan Ukraina dengan kekasihnya dan uangnya di transfer melalui bitcoin. Bermula dari kebijakan Undang-Undang darurat, ketika pembayaran melalui ATM dibatasi sehingga menyebabkan antrian panjang pada 24 Februari.
Dymtro berharap secepat mungkin perang berakhir. Dia bersama 50 relawan lainnya melawan secara online propaganda Rusia dan menghasut masyarakat Rusia memprotes perang.
Ukraina mengumpulkan dana untuk membeli senjata menggunakan cryptocurrency seperti bitcoin.
Cryptocurrency seakan berada diluar hukum. Sistem keuangan tanpa pihak ketiga dengan transparansi, akuntabilitas dan desentralisasi.
Pengungsi Ukraina mampu memindahkan uang ke luar negeri. Sanksi ekonomi terhadap Rusia yang dapat melumpuhkan dapat terhindar bagi elit Rusia. Perang antara Rusia dan Ukraina sama-sama mampu memainkan peran Cryptocurrency.
Baca Juga: Ada Dimensi Pendidikan Dalam Cinta Kata Filsuf Yunani Plato, Begini Penjelasannya
Sangat signifikan. Tersedia sangat cepat bagi pemerintah Ukraina, tidak seperti organisasi non pemerintah dan berbagai badan amal.