Jika ada sedikit perbedaan, bisa jadi itu hasil kreativitas atau modifikasi penyebar keyakinan atau ajaran.
Kembali ke Sinkretisme, saat ada yang menolak sinkretisme dari agama lain dan mengklaim bahwa agamanya yang paling original dari Tuhan.
Baca Juga: Agama, Seks dan Candu Mulai dari Perspektif Karl Marx hingga Sigmund Freud
Hal yang boleh dalam urusan klaim-mengklaim, namanya keyakinan individual atau kelompok maka kita tidak dapat membantahnya dan memaksa pendapat dengan debat kusir, sebab kita menghindari konflik dan menghormati perbedaan pendapat.
Hal yang telah diketahui bersama adalah tidak ada agama yang murni, semuanya hasil sinkretisme atau perpaduan ajaran agama-agama sebelumnya.
Dengan demikian kita mulai menghormati agama lain, karena disadari atau tidak punya andil memasukkan beberapa ajarannya agama yang dianutnya saat ini.
Baca Juga: Inilah Cara Cuci Otak Calon Teroris dan Cara Hipnotis Agar Calon Teroris Mau Lakukan Bom Bunuh Diri
Semangat persatuan dan saling mengenal yang membuat kita memegang erat semboyan Bhineka Tunggal Ika. Walaupun beda agama, asalnya dari sinkretisme, mengambil kebaikan di ajaran agama sebelumnya.***