Hidupnya selalu dipenuhi kegelisahan, mencari-cari kebahagiaan sejati.
Dan suatu malam. Ketika tengah berbaring di Kasur, ia menemukan jawabannya. Sederhana sekali, siapapun bisa melakukan.
Lalu, apa kebahagiaan sejati menurut Ki Ageng Suryomentaram kalau bukan pangkat dan jabatan?
Menurutnya, justru kebahagiaan sejati itu kuncinya adalah bersyukur. Sebutuhnya, seperlunya, secukupnya, sebenarnya, semestinya dan seenaknya.
Lantas apa yang patut kita syukuri?
Sekarang, disini dan seperti ini. Menikmati dimensi waktu, tempat dan keadaan.
Kapanpun gerak waktu, dimanapun kita berada dan gimanapun keadaannya.
Tapi jangan salah paham, bukan berarti kita menyerah kepada hal-hal yang menimpa kita.
Dengan bersyukur atas waktu, tempat dan keadaan itulah kita menjadi bahagia.***