Network
HALOCILEGON - Untuk mendapat gelar Pangeran di masa dulu tidak semua orang dapat memperolehnya.
Mereka yang disebut pangeran haruslah keturunan langsung raja atau harus berdarah biru.
Kalau kaula alit?
Bisa saja kaula alit menjadi raja atau mengaliri darah biru kepada keturunan keturunannya, namun harus menggulingkan raja yang sah terlebih dahulu.
Karena gelar ini kesohor, siapapun pasti akan menginginkannya, tak terkecuali Ki Ageng Suryomentaram, anak ke-55 dari 79 anak Sri Sultan Hamengku Buwono VII, raja Mataram, atau yang sekarang menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Meskipun Ki Ageng Suryomentaram dialiri langsung darah biru dari ayahanda dan leluhurnya, ia justru menolak menyandang galar kebangsawanannya itu.
Ki Ageng Suryomentaram lebih memilih menjadi seorang spiritualis atau guru kebatinan, biasa dikenal Kawruh Begja atau Ilmu Bahagia.
Nama asli Ki Ageng Suryomentaram adalah Armadji, lengkapnya Bendoro Raden Mas Kudiarmadji. Lahir pada 20 Mei 1892 dan meninggal 18 Maret 1962.
Ketika berumur 18 tahun Ki Ageng Suryomentaram diangkat sebagai pangeran, dengan gelar baru Bendoro Pangeran Haryo Suryomentaram, yang berarti Cahaya Mataram.
