HALOCILEGON.COM - Seluruh aktivitas bisnis yang dilakukan manusia telah meletakkan iklim sebagai taruhan.
Sekarang sudah selayaknya menjalankan bisnis tidak sekedar berbisnis, meraup keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhitungkan dampak iklim.
Bukan hal baru menggunakan model bisnis berkelanjutan, berkembang dengan mempertahankan stabilitas ekosistem.
Khususnya Metaverse, yang di gadang-gadang sebagai bisnis masa depan, masa depan yang tengah berlangsung hari ini.
Dilansir HaloCilegon dari media Venture Beat pada Kamis, 7 April 2022, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan bahwa daur ulang limbah elektronik kurang dari seperempat, semua sisanya berada di tempat sampah. Resiko lingkungan timbul memperihatinkan.
Cara kerja baru muncul melalui berbagai inovasi, semua tidak ada artinya apabila kita memasuki katastropi.
Kita memang sangat diuntungkan atas kemajuan teknologi, yaitu kemudahan menyelesaikan aktivitas dengan menyisakan banyak waktu luang untuk melalukan banyak berbagai hal.
Namun, mengabaikan kondisi iklim sama dengan menimbal-balikkan konsekuensi yang sangat buruk.