Laporan IPCC: Dunia Berada di Katastropi, Perubahan Iklim adalah Nyata. Tinggalkan Bahan Bakar Fosil!

7 April 2022, 11:11 WIB
Ilustrasi bahan bakar /BPPT/

 

HALOCILEGON.COM - Emisi karbon meningkat seiring kemajuan teknologi.

Bahan bakar fosil masih mendominasi pasokan listrik dunia.

Dampak perubahan iklim terjadi cukup memperihatinkan. Ekosistem telah mencapai katastropi.

Dilansir HaloCilegon dari media iflscience pada Kamis, 7 April 2022, IPCC menyatakan bahwa "emisi gas rumah kaca harus mencapai puncak sebelum tahun 2025."

 Baca Juga: Bulan Suci Ramadan Jadi Momentum DPD 19 HIPAKAD Banten dan DPC Kota Serang Berbagi Kebaikan

Kita tidak dapat mengabaikan kondisi iklim, memerlukan peralihan segala aktivitas pada sifat keberlanjutan.

Dimulai dari paradigma, bahwa kita adalah ekosistem itu sendiri.

Menurut Kelompok Kerja III Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kita hanya memiliki waktu kurang dari 3 tahun, atau lebih tepatnya 32 bulan untuk meninggalkan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Itu berlaku bagi kita apabila hendak mencegah kenyataan buruk.

 Baca Juga: Komedian M Dipanggil Kepolisian karena Membeli Konten Dewasa Milik Dea di OnlyFans

Emisi karbon setidaknya harus dikurangi 43% dan metana dikurangi sepertiganya.

Suhu planet akan melebihi ambang batas yang di inginkan, dan dirahapkan turun pada akhir abad ini jika sesuai dengan rencana.

Batas pemanasan global ditetapkan hingga 1,5°C (2,7°F).

Seorang profesor kebijakan lingkungan Imperial College London, Jim Skea, memberikan pernyataan "tidak mungkin berhasil tanpa mengurangi emisi di semua sektor."

IPCC fokus pada mitigasi perubahan iklim, mengurangi bahkan menghilangkan emisi gas rumah kaca di atmosfer.

 Baca Juga: Kementerian Agama Himbau Masyarakat Salurkan Zakat, Infak dan Sedekah ke Lembaga Resmi

"Kegilaan moral dan ekonomi apabila investasi baham bakar fosil. Meski terkadang aktivis iklim di gambarkan sebagai radikal yang berbahaya, namun lebih-lebih bagi mereka yang meningkatkan bahan bakar fosil," kata Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB.

Kemajuan teknologi harus selaras dengan keberlanjutan ekosistem.

Anggaran perlu ditingkatkan secara signifikan dan cepat.

Pasalnya, teknologi penangkapan karbon tidak cukup untuk menanggulangi kerusakan planet.

Baca Juga: Warga Jakarta akan Melaksanakan Shalat Idul Fitri di Jakarta International Stadion 

Kita tidak boleh menunda penggunaan energi terbarukan.***

Editor: Roby Martin

Sumber: IFLSCIENCE

Tags

Terkini

Terpopuler