HALOCILEGON.COM - Belakangan ini, Metaverse telah menjadi perbincangan populer di kalangan masyarakat.
Perhatian dari masyarakat cukup signifikan, banyak perusahaan beralih menuju Metaverse.
Tentu setelah perangkat teknologi telah mampu mewujudkannya.
Melansir analyticsinsight pada Sabtu, 2 April 2022, minat masyarakat terhadap real estate di Metaverse meningkat.
Metaverse tiba-tiba mendominasi, menjadi sektor besar secara independen.
Apa yang di katakan oleh Neil Stephenson pada tahun 1992, kini menjadi nyata.
Baca Juga: Kualitas Baterai Ponsel Melemah? Ini Cara Memeriksanya
Persatuan 2 realitas pada saat yang bersamaan; fisik dan imajiner.
Singkatnya, Metaverse adalah platform digital 3 dimensi.
Kita dapat berinteraksi satu sama lain secara real time meskipun berbeda lokasi dengan sangat realistis.
Baca Juga: Baca ini untuk Tahu Pemicu Stres dalam Pekerjaan atau Hidup, Kamu Pasti Bisa Hadapinya dengan Tenang
Betapa demokratisnya Metaverse, tidak dimiliki oleh satu orang, organisasi maupun entitas tunggal, ruang yang menguntungkan untuk berkolaborasi.
Siapapun dapat berinvestasi atas ruang, teknologi serta lingkungan yang tersedia.
Dapat di manfaatkan dengan memonetisasi barang dan jasa dalam meraih keutungan yang di inginkan.
Jika berminat, siapkan perangkat teknologi berupa; Augmented Reality, Virtual Reality, Mixed Reality, blockchain, Artificial Intelligence, Cloud Computing dan 5G.
Replikasi dunia nyata yang sungguh serupa. Seluruh properti di dalamnya tampil dalam 3 dimensi.
Seluruh properti di Metaverse dapat diperoleh melalui pembayaran cryptocurrency, terutama Ethereum.
Selain itu, kamu harus memilki simpanan NFT seperti Metamask atau Binance sebagai dompet virtual, setelah itu, barulah kamu akan memilikinya secara legal.
Hingga saat ini, terdapat pihak ketiga yang berperan sebagai agen real estate di Metaverse seperti nonfungible.com dan opensea.io, membantu jangkauan bagi pembeli.***