Hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1443 H: Lebaran Idul Fitri Jatuh pada Tanggal 2 Mei 2022

- 1 Mei 2022, 17:51 WIB
Ilustrasi pemantauan hilal 1 Syawal. Jadwal agenda penentuan 1 Syawal 1443 Hijriah kemenag./Ilustrasi pemantauan hilal.
Ilustrasi pemantauan hilal 1 Syawal. Jadwal agenda penentuan 1 Syawal 1443 Hijriah kemenag./Ilustrasi pemantauan hilal. /Antara/Irwansyah Putra

HALOCILEGON - Kementerian Agama (Kemenag) RI sebentar lagi akan mengumumkan penetapan Lebaran Idul Fitri 2022 atau 1 Syawal 1443 H.

Sidang Isbat ini juga akan dilaksanakan pada pukul 19:00 WIB di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama.

Akankah Lebaran jatuh pada tanggal 2 Mei 2022? Begini penjelasan Kemenag.

Berikut ini akan menjelaskan Sidang Isbat untuk penetapan Lebaran Idul Fitri 2022 berdasarkan pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama.

Baca Juga: UPDATE TERKINI Hasil Rukyat Hilal Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2022 Jatuh pada Tanggal 2 Mei 2022

Muhammadiyah sebelumnya sudah menetapkan Idul Fitri 1443 Hijriah yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2022 besok.

Berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah, Muhammadiyah sudah menetapkan lebaran Idul Fitri 2022 jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

"Umur bulan Ramadhan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M," tulis dalam maklumat tersebut.

Baca Juga: Hari ini, Live Streaming Sidang Isbat Penentuan Lebaran 2022 dan Berikut Jadwal Acara serta Daftar Linknya

Sedangkan Nahdlatul Ulama masih menunggu hasil dari Sidang Isbat yang akan digelar oleh pemerintah, yang artinya belum menetapkan Idul Fitri 2022 jatuh pada tanggal berapa.

Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, bahwa Sidang Isbat 1 Syawal 1443 H akan diselenggarakan pada Minggu, 1 Mei 2022 petang.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan bahwa secara hisab hilal di Indonesia saat Sidang Isbat penetapan Idul Fitri 2022 mendatang sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan oleh MABIMS.

Baca Juga: Keutamaan, Niat dan Waktu Puasa Sunah Syawal

“Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” kata Kamaruddin.

Dengan hal ini, Kamaruddin menjelaskan bahwa secara hisab pada hari itu posisi hilal penetapan 1 Syawal di Indonesia sudah masuk pada kriteria baru MABIMS.

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," imbuh Kamaruddin.

Baca Juga: Ingat Ini Baik-Baik! Bacaan Niat Puasa Syawal dan Bayar Hutang Puasa Ramadhan

Berdasarkan kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat sudah dianggap telah memenuhi syarat jika posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Berdasarkan kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat sudah dianggap telah memenuhi syarat jika posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kriteria itu disebut merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya yakni pada titik 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

Dikutip dari kanal YouTube Bimas Islam TV, dipaparkan oleh tim unifikasi kalender Hijriyah Kemenag RI, hilal di Indonesia sudah berada pada ketinggian 4,64 derajat.

Baca Juga: Baca Ini Doa Agar Haid Cepat Selesai dalam 3 hari Secara Alami, Cara Nomor 2 Jangan Stres!

Cecep Nuerwendaya tim unifikasi kalender Hijriyah Kemenag RI mengatakan jika merujuk pada persayaratan tinggi hilal di MABIMS adalah 3-6,4 derajat. Maka atas dasar itu, hilal di wilayah Indonesia sudah memenuhi syarat.

Jika penetapan 1 Syawal 1443 H atau Lebaran Idul Fitri 2022 berdasarkan hasil dari pemantauan rukyat hilal, maka lebaran Idul Fitri 2022 jatuh pada Senin, 2 Mei 2022

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Haloyouth.com dengan judul 'Hasil Sidang Isbat 1 Syawal 1443 H: Lebaran Idul Fitri 2022 Jatuh pada Tanggal 2 Mei 2022? ini Kata Kemenag' 

Kriteria itu disebut merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya yakni pada titik 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

Kamaruddin juga menuturkan bahwa pemerintah akan menyelenggarakan SIdang Isbat ini dengan menggunakan metode hisab dan rukyat.

Baca Juga: Keutamaan, Niat dan Waktu Puasa Sunah Syawal

Hal itu menurutnya di mana posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya tinggal menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.

"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," tutup Kamaruddin.***

Editor: Syamsul Ma'arif

Sumber: Haloyouth


Tags

Terkait

Terkini