Dimanapun ia berada, makro hingga mikro nanoplastik dapat memasuki aliran darah manusia. Yang pada akhirnya menimbulkan beragam penyakit.
Hampir semua organisme di laut, seluruh wilayah lautan, dari pantau hingga palung samudera terdalam, sampah plastik dan mikroplastik bersentuhan dengan plankton hingga paus sperma.
Padahal "Arktik masih dianggap sebagai hutan belantara yang sebagian besar wilayahnya belum tersentuh," kata Dr. Melanie Bergmann, pakar AWI.
Baca Juga: Perubahan Iklim Memburuk? Berikut Adalah Berita-Berita Paling Terbaru yang Wajib Kamu Ketahui
"Bersama rekan-rekan dari Norwegia, Kanada dan Bwlanda, tinjauan kami menunjukkan bahwa kenyataan tidak lagi seperti yang di persepsikan. Perubahan iklim bergerak tanpa memberikan pengecualian, bahkan terhadap ekosistem paling utara. Sekarang, diperparah oleh plastik. Penelitian kami menunjukkan bahwa polusi terus memburuk."
Polusi berasal dari lokal dan jauh; arus laut dari Atlantik dan Laut Utara, dan dari Pasifik Utara, belum lagi dari angin. Juga sungai, Arktik yang volume lautannya hanya 1% dari lautan dunia, 10% debit air dunia dari sungai ia terima.
Baca Juga: Ngeri! Ngeledakin Bulan Bakal Menyelesaikan Semua Masalah Iklim Kata Profesor ini, Simak Ulasannya
Polusi lokal yang paling penting berasal dari beberapa sumber, limbah perkotaan dan air limbah dari masyarakat Arktik serta puing-puing plastik dari kapan -terutama kapan penangkap ikan yang jaring talinya menimbulkan masalah serius.
Dibuang senjaga atau tidak, atau bahkan hilang, menyumbang sebagian besar samoah plastik di sektor Eropa Arktik.