Media Sosial Menjadi Platform Penting untuk Perang? Rusia dan Ukraina Melakukannya

- 20 April 2022, 06:54 WIB
Ilustrasi perang siber
Ilustrasi perang siber /Threatpost.com/

HALOCILEGON - Era keberlimpahan informasi melalui internet terjadi dengan arus yang sangat besar.

Informasi dari berbagai penjuru dunia terkumpul di media sosial. Teknologi sangat mempengaruhi posisi.

Sumber bagi manusia yang terpisah dalam jarak, begitu pula keingintahuan masyarakat terhadap apa yang terjadi pada Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Microsoft Memboikot Rusia atas Invasinya ke Ukraina, ini perlawanannya!

Termasuk pemerintahan kedua negara tersebut terlibat di dalam media sosial itu sendiri.

Dilansir halocilegon.com dari media The Next Web pada Rabu, 20 April 2022, agenda pelaporan melalui media dengan jangkauan yang sangat luas juga digunakan oleh pemerintah Rusia dan Ukraina.

Platform media sosial, Twitter, menjadi tempat bagi ajang perlawanan atas komunikasi politik.

Baca Juga: Ukraina Danai Persenjataan Untuk Hadapi Rusia dengan Menerbitkan NFT, Pendapatannya Gila-gilaan

Sampai sekarang, penelitian terhadap penggunaan media sosial masih berlanjut.

Disinformasi diperkuat oleh Rusia dan Ukraina berupaya menggalang solidaritas internasional.

Informasi tidak luput dari penggunaan sebagai senjata. Bukan strategi tambahan, melainkan utuh sebagai kampanye militer.

Baca Juga: Adakah Hubungan Mata Uang Crypto Dengan Perang Rusia vs Ukraina? Simak Ulasannya Disini

Rusia terus melakukan serangan siber dan Ukraina masih meminta bantuan -peralatan perang dilarang.

Jauh sebelum invasi Rusia, ketegangan di media sosial berlangsung lebih dulu.

Disinformasi beredar bahkan sejak sebelum 2014, akun pro Rusia memberitakan peran Rusia di wilayah Donetsk yang membingungkan dan destabilisasi, juga membantu pengambilalihan Rusia. Dengan kata lain, elemen penting dari perang 'hibrida' Rusia.

Baca Juga: Kelompok Feminisme Rusia Keluarkan Manifesto Tolak Agresi Militer Rezim Vladimir Putin Kepada Ukraina

Ukraina terus menindak balasan. Masing-masing pihak memiliki upaya tersendiri dalam mensiasati konflik.

Menurut para peneliti, media sosial dapat mempertajam permusuhan.

Teramat banyak arus informasi beredar, semakin sulit kita memahami kontradiksi, emosional terlebih untuk memverifikasi.

Baca Juga: Kasus Tak Kasat Mata yang Sangat Mempengaruhi Kekhawatiran di Metaverse, Apa itu? Kamu Harus Waspada

Dan sangat membingungkan dengan humor. Seperti akun Twitter pemerintah Ukraina, kontras dengan konten dan nada.

Akun dibentuk sebelum perang yang penuh riang memposting dengam tagar seperti #BeautifulUkraina pada gambar dan musik dengan #UkieBeats.

Sekarang sebagai kampanye strategis, posting berbagai konten, gambar, video terkait perang. Entah sindiran patriotik, peristiwa dan orang-orang bersejarah, materi anti-Rusia dan laporan kematian.

Baca Juga: Jika Hal ini Tidak Diselesaikan, Kejahatan di Metaverse Akan Semakin Parah, Apa itu? Simak Ulasannya Disini

Para peneliti menduga, humor Ukraina bercermin dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang merupakan mantan komedian, terkenal menjadi sorotan politik dengan 'satire'nya.

Informasi penting dapat ditemukan di akun Twitter Zelenskyy. Dan ribuan posting di share, sangat membantu kampanye komunikasi Ukraina.

Di Grammy Awards, Zelenskyy berpidato bahwa dia tetap perlu terlihat oleh dunia dalam keadaan mendesak sekalipun.

Baca Juga: Metaverse: Apakah Tindak Kejahatan Virtual Memberlakukan Hukum di Dunia Nyata? Bagaimana Kita Bersikap

Berbeda dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sejak 16 Maret akun Twitter miliknya sudah tidak aktif.***

Editor: Syamsul Ma'arif

Sumber: thenextweb.com


Tags

Terkait

Terkini