HALOCILEGON - Seorang Profesor di Amerika Serikat mengemukakan bahwa apabila bulan diledakkan, peningkatan gelombang laut tidak akan terjadi.
Justru baginya akan menyelesaikan semua masalah manusia.
Dilansir halocilegon.com dari media iflscience pada Selasa, 19 April 2022, Alexander Abian, Profesor matematika di Iowa State University menciptakan Teori Bumi Tanpa Bulan pada 1991.
Baca Juga: Apa Kata Para Ilmuwan Mengenai Perubahan Iklim Setelah Negara-negara Dunia Membuat Kesepakatan?
Serupa asteroid yang memusnahkan makhluk bumi akan terhalau oleh nuklir yang diledakkan di luar angkasa.
Atau, silahkan nonton film Don't Look Up rilisan Netflix pada 2022.
Berupaya memusnahkan komet yang mengancam keberlangsungan bumi, meskipun dalam film terjadi kegagalan.
Baca Juga: Perubahan Iklim : Apa yang Sedang Terjadi Sekarang? Kamu Wajib Tahu, Simak Ulasan Berikut ini
"Kita menggunakan remote kontrol dari bumi, membuat lubang di asteroid dengan mengebor dan meledakkannya dengan atom," kata Abian.
Mengawasi materi di dekat bumi telah dilakukan oleh Amerika Serikat, Rusia dan Uni Eropa.
Hal ini mulai dipersiapkan pada 2013, setelah meteroid menghantam Chelyabinks, Rusia, yang melukai hingga 1500 orang.
Baca Juga: Bisnis Metaverse Jangan Sampai Mengabaikan Iklim. Perhatikan 5 Hal ini
Pertahanan terbaik adalah nuklir, setidaknya bagi beberapa orang.
Bahkan, menurut laporan media Independent, Amerika Serikat dan Rusia pernah melakukan pembicaraan untuk berkolaborasi dalam inisiatif pertahanan planet nuklir.
Semua fokus terhadap ancaman material lain selain bulan.
Tidak seperti Abian yang gagasannya kepada bulan, menurutnya moderasi cuaca akan terjadi.
Tentu pandangan ini berbanding terbalik dengan NASA.
Kemiringan bumi dalam siklus 21.000 tahun takkan tergoyah tanpa bulan.
Baca Juga: Metaverse : Masa Depan Seperti Apa Yang Sedang Berlangsung Sekarang? Menakjubkan!
Peristiwa musim seperti angin topan, banjir, kebakaran hutan dan badai salju tidak akan mengganggu lagi.
"Ungkapan 'singkirkan ide Abian' sangat dekat dengan mereka yang menolak Galileo," kata Abian.***