Konsumerisme : Membeli atas Kebutuhan atau Keinginan?

8 April 2022, 11:23 WIB
Ilustrasi konsumerisme /Olia Danilevich/Pexels

HALOCILEGON.COM - Untuk bertahan hidup, zaman modern membuat kita tidak memerlukan banyak hal dilakukan.

Kebutuhan manusia tidaklah berubah: pangan, tempat tinggal dan sandang.

Berbeda halnya dengan kesehatan, menjadi perawatan yang sedemikian mahal.

Selain itu, zaman modern yang berlimbah ini menarik hasrat kita untuk memiliki segalanya.

Baca Juga: Apa yang Kita Dapatkan dengan Membantu Orang Lain? Kamu akan Takjub Tanpa perlu Meminta

Dilansir HaloCilegon dari media Psychology Today pada Jumat, 8 April 2022, konsumerisme memberikan pengaruh kuat terhadap psikologis.

Meningkatnya konsumerisme sama dengan memperumit bertahan hidup.

Banyak dari kita membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan.

Baca Juga: Penting untuk Kesehatan! Ini 3 Tips Memilih Makanan Sehat Ketika Berpuasa di Bulan Ramadhan

Persepsi orang kita bentuk dengan merek. Menumpuk simbol yang kita beli di pasar.

Status sosial menjadi sangat penting. Hendak di akui secara sosial.

Kritik terhadapnya akan menimbulkan pertengkaran.

Keinginan telah melahap kebutuhan. Siklus ekonomi kapilatisme konsumen tanpa akhir.

Baca Juga: 3 Tanda Laki-laki ini Tulus Mencintaimu, Kenali dan Hargai Dia para Kaum Hawa

Membentuk diri kita menggunakan waktu yang terbatas menjalani hidup.

Seakan harga yang mahal menentukan kepuasan. Sedangkan kepuasan tidak mengenal batas.

Menurut penelitian, meskipun kita merasa bahagia, pola konsumerisme bukan cara yang baik meraih kepuasan.

Bahkan kita terlihat sangat buruk ketimbang pengeluaran berlebihan, seiring buruknya psikologis.

Baca Juga: Sudah Saatnya Kamu Bahagia Melalui 3 Hal Ini, Apa Saja? Simak Ulasan Berikut ini

Kita perlu memperhatikan nilai atas barang-barang yang dibeli.

Identitas individu harus dibentuk selaras dengan psikologis sehingga kepribadian menjadi sejahtera atas dunia material.

Terdapat makna indah dari semua yang kita miliki tanpa perlu hidup berfoya-foya.

Sadari bahwa terlampau banyak yang diluar kendali.

Seluruh yang kita beli selalu menuntut pertanggungjawaban.***

Editor: Roby Martin

Sumber: Psycologhy Today

Tags

Terkini

Terpopuler