HALOCILEGON.COM - Sepanjang hidup, manusia memiliki emosi negatif berupa amarah.
Kita tidak dapat menghilangkannya, hanya dapat mengendalikannya.
Jika dibiarkan, akan menimbulkan peningkatan stres. Terlebih pandemi dan menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian.
Baca Juga: Baca ini untuk Tahu Pemicu Stres dalam Pekerjaan atau Hidup, Kamu Pasti Bisa Hadapinya dengan Tenang
Tingkat stres tentu berdampak pada hubungan; pasangan, keluarga, maupun masyarakat luas.
Dilansir HaloCilegon dari media Psychology Today pada Sabtu, 2 April 2022, stres atas amarah merentankan hubungan, tentu kita dapat membalikkan arah.
Selama amarah, kita menjadi lebih agresif. Segalanya hanya dipenuhi kekacauan.
Baca Juga: Kualitas Baterai Ponsel Melemah? Ini Cara Memeriksanya
Pada dampak kesehatan, sirkuit otak terbajak oleh kemarahan. Terjebak cengkraman emosi yang mengalihkan pikiran berpikir objektif.
Kita perlu melatih mengendalikan amarah. Mundur sejenak, merekonstruksi diri.
Berikut adalah 3 cara yang dapat ditempuh:
1. Perhatian
Mulailah memberikan perhatian kepada seluruh emosi yang hadir.
Mengupayakan pemisahan antara diri dan amarah.
Hal ini dapat memberikan kita kemampuan berkaca untuk berpikir objektif.
2. Helaan napas
Setidaknya, bernapaslah secara perlahan selama 3x berturut-turut dengan dalam.
Biarkan udara merasuk ke paru-paru.
Bayangkan lepasnya amarah ketika menghembuskan napas.
Hal ini secara alami dapat membantu mengeluarkan emosi negatif.
3. Presentase amarah
Jika sedang diterpa amarah, coba ukur tingkat amarah pada skala 1-10.
Atau, luangkan waktu untuk menyendiri. Merenungkan seluruh perjalanan hidup.
Hal ini dapat memicu reaksi seluruh kehidupan mendatang.
Baca Juga: Yuk Ikuti 4 Tips Seputar Posisi Duduk Untuk Ibu Hamil, Supaya Bunda Kuat dan Janin Pun Sehat!
Menindak atas nama diri sendiri maupun orang lain, berkasih sayang terhadap ssgalanya.
Melatih kesabaran dengan tidak memendamnya, melainkan mengupayakan pengendalian, jika tidak mampu, luapkan emosi pada segala hal positif seperti berolahraga.***