Hal-Hal yang Penting Kamu Ketahui, Tinjauan Agama dan Tata Cara Tradisi Pawang Hujan

- 21 Maret 2022, 14:16 WIB
VIRAL Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika Berhasil, Hujan Dipindah ke Lombok Utara, Pawang Hujan Lain Ngaku Kalah
VIRAL Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika Berhasil, Hujan Dipindah ke Lombok Utara, Pawang Hujan Lain Ngaku Kalah /Tangkapan layar Instagram/@rara.cahayatarotindigo//

HALOCILEGON.COM -Aksi seorang pawang hujan di Sirkuit MotoGP Mandalika viral diliput mana-mana. 

Hal tersebut mengundang rasa penasaran bagi banyak orang untuk ingin mengetahui lebih jauh, baik secara tinjauan agama hingga bagaimana proses tradisi pawang hujan.

Baca Juga: Cak Nun Sebut Cangkul, Pedang dan Keris Memiliki Filosofi yang Mendalam, Begini Penjelasannya

Pawang hujan merupakan sebutan yang masyarakan sering gunakan untuk seseorang yang bisa mengendalikan cuaca dan mengendalikan hujan.

Pawang hujan dipercaya dapat mengendalikan hujan yang bertujuan agar hujan berhenti dan dipindahkan ke daerah yang lainnya.

Baca Juga: Dendam Kesumat Pada Nyi Blorong, Gus Nur Samsun Tak Kuasa Menahan Serangan Pengawal, Terkapar dan Muntah Darah

Jasa pawang hujan biasa dipakai di beberapa kegiatan pernikahan, perlombaan, konser musik, pengajian di alun-alun, dan yang viral hari ini di acara balap motor sirkuit motorGP Mandalika.

Ritual yang dilakukan pada saat melakukan pawang hujan untuk mengubah cuaca memiliki banyak tradisi yang berbeda-beda antara satu tradisi dengan tradisi lainnya.

Baca Juga: Tradisi Musik dan Tarian Bendrong Lesung yang Jarang Diketahui oleh Masyarakat Cilegon

Ada pawang hujan yang melakukan shalat sunah hajat, membaca mantra atau dzikir tertentu, melakukan puasa sebelum acara dimulai, dan tradisi lainnya yang dimaksudkan agar proses pemindahan hujan dapat berlangsung dengan lancar.

Di dalam tradisi agama Hindu Bali, proses mengendalikan hujan dikenal dengan istilah nerang hujan. Nerang hujan sering dipakai jasanya jika ada acara-acara besar.

Baca Juga: Kesenian Rudat, Media Dakwah dalam Penyebaran Agama Islam Khas Masyarakat Cilegon

Ada pun di agama Islam tradisi pawang hujan banyak pertentangan pendapat di beberapa ulama Indonesia. Sebagian ada yang menilai bahwa pawang hujan merupakan tindakan syirik dan melawan takdir Allah.

Meskipun demikian di sebagian umat Islam yang lain menilai dibolehkan karena terdapat tata cara yang islami seperti melakukan dzikir, berdoa dan shalat. Seperti yang dilakukan oleh warisan kebudayaan Betawi dalam melakukan tradisi pawang hujan di acara-acara besar.

Baca Juga: Tradisi Yalil, Bukti Sakralnya Pernikahan Orang Cilegon

Dengan demikian kita sebagai masyarakat awam dapat mengetahui mengenai informasi seputar pawang hujan dan menjawab rasa penasaran yang ada.***

Editor: Roby Martin


Tags

Terkait

Terkini