Network
HALOCILEGON.COM- Memaafkan dan melupakan adalah dua hal yang berbeda, dimana sering terjadi memaafkan berarti melupakan kejadiannya.
Padahal kita tidak pernah bisa melupakan, kaitannya dengan memori atau ingatan akan menyimpan bekas kejadiannya dalam otak bagian lobus temporal yang disimpan dalam short time memory ataukah long time memory.
Jadi jelas memang kita tidak bisa melupakan, ingatan mengenai setiap kejadian akan membekas dalam jangka waktu tertentu.
Kalaupun ada bagian kejadian terlupakan tersimpan di bawah sadar yang dianggap tidak begitu penting direkam oleh ingatan.
Baca Juga: Pentingnya Belas Kasih Dalam Menanggulangi Depresi dan Kecemasan
Dengan begini memaafkan tidak lebih dari proses menerima dengan tetap mengingat kejadiannya.
Proses menerima ini kita dapat mengingatnya tanpa merasakan hal yang tidak mengenakkan di hati, jadi biasa saja.
Baca Juga: Memahami Kembali Nilai-Nilai Sinkretisme yang Ada di Agama-Agama
Dalam memaafkan ada rasa pemakluman, toh masalahnya sudah lewat dan kita bergerak untuk membuka lembaran baru.
Semuanya mulai dari nol, sebuah perasaan netral yang tidak menyalahkan dan menerima kesalahan orang lain.
Memaafkan dan meminta maaf punya porsi yang sama beratnya, ada ego yang harus diturunkan agar mudah untuk menerima maaf dan menyatakan maaf. Sesungguhnya memaafkan dan meminta maaf untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang lain.
Baca Juga: Fenomena God Spot dan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) yang Belum Diketahui oleh Banyak Orang
Ya, memaafkan dan meminta maaf untuk diri kita sendiri agar proses melepaskan ikatan kemarahan, benci, dendam, dan kesal terasa lebih ringan. Akan tetapi biasanya muncul kesulitan dalam mengawalinya, kalau sudah begini prosesnya membutuhkan waktu, yang biasa orang bilang, biar waktu yang menyembuhkan.***
