Network
HALLOCILEGON - Bank Digital merupakan bank yang tidak mempunyai kantor cabang (selain kantor pusat) seluruh kegiatannya secara penuh dilakuakan menggunakan internet, dan Bank Digital juga mempunyai Badan Hukum, contohnya Bank Jago, Sea Bank, Neo Bank dan lain-lain.
Sedangkan Bank Konvensioal merupakan seluruh kegiatan usahanya mempunyai kantor pusat dan kantor cabang sedangkan jenis Bank Umum Konvensional dan Bank Perkereditan Rakyat, contoh Bank Konvensional Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, DLL.
Umumnya untuk membuat rekening Bank biasanya kita harus datang ke Bank mengisi blangko pembuatan rekening dan menyerahkan dokumen yang dipersyaratkan, namun di era informasi saat ini semua dapat dilakukan melalui internet.
Baca Juga: Rekrutmen Bersama BUMN Batch 2 Resmi Dibuka Hari Ini, Simak Cara, Syarat dan Link Pendaftarannya
Perbedaan utama antara Bank Digital dengan Konvensional yakni pada penggunaan teknologi dan keberadaan kantor cabang, di Bank Digital tidak ada kewajiban harus membuka kantor cabang sedangkan di Bank Konvensional Wajib mempunyai kantor cabang.
Kemudiaan Bank Digital menggunakan aplikasi digital untuk semua interaksi dengan nasabah untuk semua transaksi dan tidak wajib memiliki cabang fisik, sedangkan Bank Konvensional masih menggabungkan Digital dan non Digital atau interaksi tatap muka dalam setiap transaksi.
Istilah rekening digital atau Bank Digital berbeda dengan mobile banking atau dengan internet banking yang sudah lama ada, rekening digital merupakan konsep baru dimana cabang fisik nyaris tidak diperlukan, cukup melalui ponsel dan bisa melakukan transaksi tidak perlu lagi datang ke Bank.
Baca Juga: Ciri KK dan KTP yang Tidak Dapat Bansos Tahun 2023, Apakah Kamu Termasuk?
Sebetulnya Bank Digital memiliki kesamaan dengan Bank Konvensional dimana tujuannya untuk menyimpan uang yang disetor oleh nasabah, hanya saja teknologi yang digunakan Bank Digital lebih canggih dikarenakan menggunakan teknologi terkini yang berbau digital.
