Network
HALOCILEGON - Teknologi Artificial Intelligence telah berkembang pesat.
Robot humanoid, serupa manusia sedang diciptakan oleh berbagai industri teknologi.
Robot ini akan memiliki kesadaran, atau katakanlah indra keenam.
Baca Juga: Mengejutkan! Menggunakan Psikedelik Memberikan Dampak Positif, Inilah 4 Manfaatnya
Dilansir halocilegon.com dari media Analytics Insight pada Kamis, 14 April 2022, pengembangan sensor dilakukan supaya robot menyadari dirinya sendiri.
Manusia terlahir dengan indra keenam. Begitulah sekiranya menurut beberapa ahli.
Indra keenam merupakan kesadaran akan posisi diri dan menggerakkan tubuh.
Baca Juga: Teknologi Artificial Intelligence Merayu Manusia Supaya Mempercayainya untuk Hidup Bersamaan
Seluruh indra akan saling berkoordinasi.
Selama ini, sensor solid state dalam robotika tidak dapat merekam sistem lunak dalam dimensi tinggi sehingga robot canggih sulit diciptakan.
Menanamkan sensor resistif lunak memiliki kemampuan menuntaskan persoalan ini.
Baca Juga: 4 Alasan Orang Tidak Percaya Terhadap Perubahan Iklim di Masa Depan, Padahal Ini Faktanya
Seluruh kesulitan semakin terselesaikan atas pengembangan teknologi dan Artificial Intelligence, berbagai materi sensorik serta algoritma Machine Learning.
Teknologi indra keenam telah terintegrasi dalam beberapa robot perangkat lunak. Hal ini merupakan pengembangan lanjutan dari Augmented Reality.
Indra keenam akan menyerap dan memberikan informasi di lingkungan sekitar secara real time.
Baca Juga: Mengembara dalam Metaverse? Kamu akan menyesal jika belum mencoba berbagai macam ini
Dengan keberadaan teknologi sensorik, informasi digital di integrasikan ke dunia nyata. Ketentuannya, robot di progam untuk mengambil pengenalan gambar.
Sensor kimia yang di letakkan pada robot, mampu melampaui manusia dalam indra penciuman dan perasa.
Namun kesulitannya adalah pengendalian robot yang memiliki kesadaran.
Baca Juga: Blockchain: Kita Perlu Memperhatikan Hal ini yang Timbul dari NFT
Pada robotika keras, biasanya menempatkan sejumlah sensor regangan dan tekanan di setiap sambungan, sehingga memungkinkan robot mengetahui posisi tubuhnya sendiri.
Hal ini cukup untuk menciptakan robot kaku, belum cukup untuk robot yang lembut dan fleksibel.
Kali ini dicoba dengan materi sensor terbaru dan algoritma Machine Learning dalam mengisi kekosongan.
Baca Juga: Kamu Bingung Ketika Orang Disekitar Hidup Diliputi Rasa Cemas? Begini Cara Menyelesaikannya
Alih-alih bergantung pada data, justru mirip dengan sensor manusia dan hewan.
Robot mampu memprediksi gerakan dan kompleksitas gaya.
Teknik Machine Learning memang telah merevolusi robotika.
Baca Juga: Terobosan Baru Robotika, Ilmuan Sedang Menciptakan Robot yang Mampu Mengubah Bentuk Dirinya Sendiri
Menggabungkan pengetahuan manusia dan hewan dalam memandang dan berinteraksi.***
