Puncak kebahagiaan yang Penting Kamu Pahami dan Cara Menyederhanakan Rasa Bahagia

- 25 Mei 2022, 08:32 WIB
 Ilustrasi cara mengukur kebahagiaan menurut psikologi/ pixabay/ Lazare
Ilustrasi cara mengukur kebahagiaan menurut psikologi/ pixabay/ Lazare /

HALOCILEGON.COM - Kita harus tahu terlebih dahulu mengenai apa itu definisi bahagia, singkatnya bahagia adalah mendapatkan suatu hal yang kita inginkan.

Dengan begitu kita mengetahui bahwa kebalikan dari bahagia yakni susah adalah mendapatkan suatu hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Tanda Anak Tidak Bahagia dan Cara Mengatasinya

Kebahagiaan jika ditempatkan sebagai puncak pencarian dalam kehidupan, maka kita akan mencoba memuaskan semua keinginan kita untuk diwujudkan.

Yang terjadi adalah bukan mendapatkan puncak kebahagiaan akan tetapi kesengsaraan karena kebahagiaan menjadi hal ideal yang wajib diperjuangkan.

Baca Juga: Sudah Saatnya Kamu Bahagia Melalui 3 Hal Ini, Apa Saja? Simak Ulasan Berikut ini

Di sini kebahagiaan malah menjadi masalah baru karena kita memperjuangkan mati-matian untuk bisa bahagia sehingga mengorbankan segala sesuatunya.

Apakah ini boleh? Tentu boleh saja.

Titik yang kita harus dipahami adalah kita tidak akan pernah bisa bahagia jika ukuran kebahagiaan diukur dari sejauh mana pencapaian jumlah keinginan yang sudah dicapai, maka dari itu kebahagiaan baiknya kita sederhanakan.

Baca Juga: Kesedihan dan Kehilangan adalah Perasaan yang Buat Hati Rapuh dan Galau, Inilah Cara Menyembuhkannya

Menyederhanakan kebahagiaan dengan rasa syukur, yaitu menerima yang ada dan tidak mencari yang tidak ada.

Kita menjadi melihat kebahagiaan sebagai sebuah konsep kehidupan yang bukan untuk dicari namun memang sudah ada di dalam diri kita, di mana kita semua sudah mempunyainya.

Baca Juga: Perbedaan Healing dan Refreshing, Cara Healing Terbaik dan Refreshing yang Menyenangkan

Dengan menyederhanakan kebahagiaan dengan sendirinya dapat melihat kehidupan secara utuh, bukan lagi iri melihat orang lain yang lebih bahagia dan sukses, tetapi sudah menerimanya bahwa setiap orang punya jalan kehidupannya masing-masing.***

Editor: Roby Martin


Tags

Terkait

Terkini

x