Waduh! Ternyata Plastik Bahaya, Keliru Menganggap Tanpa Dampak Buruk, Berikut Kabar Mengerikan Paling Baru

- 22 April 2022, 00:28 WIB
Ilustrasi plastik di ombak
Ilustrasi plastik di ombak /Creativebrief.com/

HALOCILEGON - Ancaman global dari pencemaran plastik telah mencapai benua Arktik (kutub utara).

Begitulah rilisan studi tinjauan internasional oleh Alfren Wegener Institute.

Sejumlah besar plastik terbawa melalui sungai, udara maupun ekspedisi.

Dilansir halocilegon.com dari media phys pada Jumat, 22 April 2022, penggunaan plastik berdampak buruk bagi ekosistem.

Baca Juga: Belajar Menjalin Hubungan Mesra Dengan Bumi Sebagai Bagian Utuh Dari Diri Sendiri

Diperkirakan pada tahun 2045, produksi plastik global akan berlipat ganda.

Konsentrasi tinggi mikroplastik dapat kita temukan di air, dasar laut, pantai -terpencil sekalipun, sungai dan bahkan di es dan salju.

Tentu hal ini sangat memperparah perubahan iklim.

Antara 19-23 juta metrik ton sampah plastik per tahun berakhir di perairan dunia, atau berarti 2 truk per menit.

Baca Juga: Masih Melakukan Deforestasi? Perubahan Iklim Akan Semakin Krisis Apabila Dilanjutkan Kata Para Peneliti Iklim

Dimanapun ia berada, makro hingga mikro nanoplastik dapat memasuki aliran darah manusia. Yang pada akhirnya menimbulkan beragam penyakit.

Hampir semua organisme di laut, seluruh wilayah lautan, dari pantau hingga palung samudera terdalam, sampah plastik dan mikroplastik bersentuhan dengan plankton hingga paus sperma.

Padahal "Arktik masih dianggap sebagai hutan belantara yang sebagian besar wilayahnya belum tersentuh," kata Dr. Melanie Bergmann, pakar AWI.

Baca Juga: Perubahan Iklim Memburuk? Berikut Adalah Berita-Berita Paling Terbaru yang Wajib Kamu Ketahui

"Bersama rekan-rekan dari Norwegia, Kanada dan Bwlanda, tinjauan kami menunjukkan bahwa kenyataan tidak lagi seperti yang di persepsikan. Perubahan iklim bergerak tanpa memberikan pengecualian, bahkan terhadap ekosistem paling utara. Sekarang, diperparah oleh plastik. Penelitian kami menunjukkan bahwa polusi terus memburuk."

Polusi berasal dari lokal dan jauh; arus laut dari Atlantik dan Laut Utara, dan dari Pasifik Utara, belum lagi dari angin. Juga sungai, Arktik yang volume lautannya hanya 1% dari lautan dunia, 10% debit air dunia dari sungai ia terima.

Baca Juga: Ngeri! Ngeledakin Bulan Bakal Menyelesaikan Semua Masalah Iklim Kata Profesor ini, Simak Ulasannya

Polusi lokal yang paling penting berasal dari beberapa sumber, limbah perkotaan dan air limbah dari masyarakat Arktik serta puing-puing plastik dari kapan -terutama kapan penangkap ikan yang jaring talinya menimbulkan masalah serius.

Dibuang senjaga atau tidak, atau bahkan hilang, menyumbang sebagian besar samoah plastik di sektor Eropa Arktik.

Dari penelitian di Kutub Utara, terdapat bukti mengenai kematian hewan -beruang kutub, anjing laut, rusa kutub dan burung laut karena plastik. Mikroplastik yang tertelan menyebabkan penurunan pertumbuhan dan reproduksi, stres fisiologis dan peradangan pada jaringan hewan laut, bahkan mengalir ke dalam darah manusia," kata Bergmann.

Baca Juga: Bisnis Metaverse Jangan Sampai Mengabaikan Iklim. Perhatikan 5 Hal ini

"Berlangsungnya perubahan iklim membuat Arktik 3x lebih memanas dengan sangat cepat ketimbang bagian dunia lainnya."

Perjanian plastik global sebagai resolusi di Majelis Lingkungan PBB yang di sahkan Februari kemarin, menjadi langkah penting pertama. Sangat efektif untuk di adopsi sebagai hukum di seluruh negara, termasuk pengurangan produksi plastik.

Baca Juga: Peringatan PBB : Menjalankan Bisnis Tidak Sekedar Ambil Keuntungan Besar. Perhatikan Perubahan Iklim!

Selain itu, peraturan dan kontrol sangat diperlukan.***

Editor: Syamsul Ma'arif

Sumber: Phys.org


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah