HALOCILEGON - Pertarungan sengit antar Jeff Bezos dan Ellon Musk melampaui persoalan kekayaan masing-masing.
Setidaknya sepanjang sejarah modern, merekalah 2 orang terkaya di dunia.
Menurut laporan Bloomberg Billionaire Index, sekitar 12 digit kekayaan mereka, bersih.
Baca Juga: Kamu Tidak Percaya Diri dalam Segala Hal? Coba Lakukan ini Untuk Membentuknya
Tahun lalu, Musk menjadi orang terkaya di dunia dengan 288 miliar dolar Amerika Serikat, melewati Bezos yang memiliki 193 miliar.
Dilansir Halocilegon dari media The Street pada Sabtu, 9 April 2022, Jeff Bezos, mantan CEO Amazon dan pendiri Blue Origin mulai bergerak, hendak mengalahkan Tesla dan CEO SpaceX, Elon Musk.
Tidak dalam kekayaan, melainkan perlombaan luar angkasa.
Meski Jeff Bezon mengundurkan diri sebagai CEO Amazon, tidak lantas kekayaannya akan mengurang. Sebaliknya, justru memungkinkan kekayaannya bertumbuh pesat.
Setelah keluar, ia mendirikan Blue Origin, perusahaan yang mengeksplorasi ruang angkasa.
Pada hari Selasa kemarin, Blue Origin menyepakati kontrak dengan Amazon.
3.236 satelit di orbit rendah Bumi Blue Origin akan di sediakan untuk Amazon, menyediakan layanan internet global.
Starlink SpaceX di saingi oleh Project Kuiper, rencananya persediaan internet broadband melalui puluhan ribu satelit kecil.
Saat ini, 2000 satelit Starlink sudah mengorbit dan pelanggan di seluruh dunia mencapai 250.000, melebihi Project Kuiper.
38 kotrak diluncurkan sebagai kontrak terbesar United Launch Alliance dengan Amazon.
Blue Origin memiliki perjanjian untuk 12 peluncuran dengan opsi hingga 15 peluncuran tambahan.
Amazon yang belum memiliki satelit, akan memuat 18 misi dengan Arianespace.
Dave Limp, wakil presiden senior untuk layanan Amazon mengatakan "jajaran mitra yang mengesankan membuat kami bangga mewujudkan misi kami. Keyakinan dan komitmen terhadap Project Kuiper dicerminkan melalui perjanjian peluncuran ini."
Peluncuran roket Amazon tidak semua melalui kontrak dengan Blue Origin, mengurangi resiko sebagai strategi penyedia layanan ganda dan rendah anggaran bagi Amazon.
Bulan Maret lalu, NASA mengatakan sedang mengerjakan sistem pendaratan di bulan, membawa astronot ke dan dari permukaan bulan sebagai proyek komersil kedua.
"Keberhasilan kami tidak ada artinya tanpa persaingan, dalam rangka memastikan kemampuan untuk misi selanjutnya," kata Bill Nelson, Administrator NASA.
Blue Origin juga turut senang atas persaingannya dengan NASA yang mengadakan sistem pendaratan kedua di bulan.
Blue Origin dan Dynetics of Huntsvillle, Ala., pernah memprotes NASA di Kantor Akuntabilitas Pemerintah Amerika Serikat atas pemberian kontrak NASA ke SpaceX senilai 2,9 miliar dolar mengenai sistem pendaratan di bulan.
Namun, kini Blue Origin akan memperbaiki hubungannya dengan NASA.***