HALOCILEGON - Kehidupan bergerak secara dinamis, pasang surut pasti kita alami.
Mempengaruhi emosi yang kian tak karuan hingga merusak kesehatan mental.
Bahkan tidak menutup kemungkinan segala tindakan kita menimbulkan kekacauan.
Baca Juga: Jangan Remehkan Jika Kamu Lelah, Segera Lakukan ini Untuk Memulihkannya
Namun, terdapat upaya membuat hidup menjadi stabil, bagaimanapun kehidupannya.
Tentu saja kita perlu menetapkan strategi dalam mewujudkannya.
Dilansir Halocilegon dari media Psychology Today pada Kamis, 7 April 2022, terdapat penelitian ilmiah dalam membantu kita membalikkan hari buruk.
Berikut adalah 3 hal yang perlu kita terapkan untuk menjadi bahagia melampaui keadaan.
1. Apa adanya
Kesempurnaan di dambakan oleh semua orang.
Menganggap bahwa segala dapat dilakukan dengan menjadi sempurna.
Padahal, kesempuraan merupakan kemustahilan bagi manusia. Setidaknya pada manusia yang memiliki batas.
Standar tinggi yang kita tetapkan menimbulkan tekanan mental sehingga sering kali kita merasa lelah, tidak berguna dan penuh penyesalan.
Journal of Research in Personality menunjukkan hasil penelitian yang mengidentifikasi 3 jenis perfeksionisme yang harus di waspadai:
1. Individu : menuntut kesempurnaan diri kita sendiri.
2. Eksternal : menuntut kesempurnaan dari orang lain.
3. Sosial : tuntutan dari orang lain supaya kamu menjadi sempurna.
Kenyataannya, mental akan ringan jika melepaskan kesempurnaan.
Sederhana akan lebih membuat kita menjadi sempurna.
2. Sosialistik
Tentu kita perlu waktu sejenak untuk merasakan kedamaian.
Baca Juga: Apa Yang Membedakan Antara Koin Dan Token Kripto? Simak Ulasan di Bawah ini
Untuk meningkatkan mood, diperlukan percengkramaan bersama teman-teman.
Interaksi sosial akan mengurasi kecemasan.
Perawatan terjadi dapat di raih bagi para ekstrovert dengan jaringan sosial yang luas.
3. Memaafkan
Tentu segalanya memiliki pertanggungjawaban.
Meminta maaf dan memaafkan diri sendiri maupun orang lain merupakan keperluan bagi manusia atas kekeliruan yang terjadi.
Dengan demikian, menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan kerja sama dan produktivitas.
Selain itu, memendam rasa bersalah akan berdampak buruk psikologis. Ataupun bara dendam yang menumpuk.
Terdapat penelitian yang menunjukkan manfaat pengampunan sebagai berikut:
- meminimalisir kecemasan dan stres.
- meningkatkan kualitas diri maupun sosial.
- memperbaiki kesehatan mental.
Pada intinya, membalikkan hari buruk masih berada dalam jangkauan. Bukanlah hal sulit.
Menerapkan pribadi apa adanya, sosialistik dan pengampunan adalah 3 hal yang dapat kita lakukan untuk menjadi bahagia.
Baca Juga: Lakukan 5 Cara ini Untuk Menghadapi Pasangan yang Malas, Pasti akan Berhasil!
Seluruh emosi negatif yang memperburuk psikologis akan terkuras dengan sendirinya.***