Network
HALOCILEGON - Semenjak kemunculannya pada tahun 2008, cryptocurrency menjadi persoalan yang cukup di minati masyarakat internasional.
Bahkan di gadang-gadang sebagai mata uang tunggal di masa depan.
Tentu saja dengan proses yang panjang dan rumit, pasalnya, banyak perusahaan pengembang memunculkan dan bersaing satu sama lain mendominasi cryptocurrency.
Baca Juga: Lakukan 5 Cara ini Untuk Menghadapi Pasangan yang Malas, Pasti akan Berhasil!
Bagi kamu yang belum tau, ternyata koin dan token kripto ada bedanya, lho.
Melansir halaman analyticsinsight pada Kamis, 7 April 2022, terdapat banyak perbedaan yang cukup signifikan antara koin dan token kripto.
Pada dasarnya, keberadaan cryptocurrency berpaling dari perbankan konvensional sebagai pihak penghubung.
Oleh karenanya, desentralisasi, transparansi dan akuntabilitas menjadi tawarannya.
Berikut adalah perbedaan antara koin dan token kripto.
Baca Juga: 4 Alasan Orang Tidak Percaya Terhadap Perubahan Iklim di Masa Depan, Padahal Ini Faktanya
Koin adalah versi digital dari uang sebagai alat pembayaran, token mewakili aset produk atau barang di dunia fisik.
Contoh koin adalah Bitcoin, Ripple, Litecoin, Dogecoin, dll.
Contoh token adalah Tron, Tether, Augur, Chainlink, dll.
Pembuatan koin lebih sulit daripada token.
Koin dimiliki blockchain mandiri seperti bitcoin dan multifungsi.
Token cenderung spesifik untuk dApp.
Namun bentuknya bermacam-macam, melebihi sekedar pemberian akses ke produk dan layanan atas tawaran dApp.
Ethereum mengeluarkan keluasan platform kontrak pintar bagi token, ditetapkan sebagai blockchain utama, memungkinkan pengguna untuk menciptakan, penerbitan dan pengelolaan token.
Baca Juga: Bisnis Metaverse Jangan Sampai Mengabaikan Iklim. Perhatikan 5 Hal ini
Penghabisan koin berupa perubahan saldo di akun, sedangkan token berpindah ke tempat lain, seperti NFT (Non Fungible Tokens).***
