Network
HALOCILEGON - Manusia selalu diliputi beragam aktifitas. Lelah menjadi tanda batas fisik melakukannya.
Serupa fisik, emosi juga memiliki tanda batas. Sensor sensitivitasnya berdedikasi dalam menghindari kesalahan.
Fisik maupun emosi, sama-sama berupaya menetapkan batasan.
Baca Juga: Wajah Dunia Pendidikan Ketika Artificial Intelligence Bekerja, Siapkah Kita?
Jika fisik dapat dilihat ketika lelah dalam menentukan batas, bagaimana menilai batasan emosi?
Melansir media psychology today pada Selasa, 29 Maret 2022 disebutkan bahwa ada cara untuk melihat respon emosi.
Ketika beraktifitas, emosi bergerak beriringan dengan fisik.
Artinya, tidak hanya mengenal batas fisik dengan kelelahan, melainkan terdapat penilaian sederhana pula untuk menganalisa kondisi internal kita, yaitu emosi.
Membiarkan emosi bergerak semaunya tanpa kita pahami dan batasannya, hidup berjalan sangat rumit.
Dengan mengenal emosi, ruang dan waktu mampu kita ciptakan sesuai yang kita inginkan.
1. Tidak nyaman
Ketidaknyamanan bisa beragam bentuk, umumnya ditandai munculnya intuisi bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Baca Juga: Anak Yang Tidak Mau Nurut Bukan Berarti Nakal Ya Moms, Yuk Ajari dan Berikan Contoh yang Baik!
Kemunculannya adalah sinyal untuk di sikapi. Mengambil tindakan dalam mencegah kemungkinan konsekuensi buruk.
Ketidaknyamanan juga merupakan faktor yang mendorong diri menantang diri sendiri untuk melakukan eksperimen pada hal-hal baru.
Terlalu sering berada dalam ketidaknyaman juga dapat menjadi hambatan pertumbuhan.
2. Tegang
Ketegangan biasanya berbentuk gugup dalam menanggapi suatu hal. Faktornya berupa tekanan.
Pada intinya, ketakutan mempertaruhkan keadaan yang akan berdampak pada 2 kemungkinan; positif atau negatif.
Baca Juga: Langkah Awal Belajar Excel Mudah dan Menyenangkan, Pelajar Harus Tahu!
Sebab keduanya sama-sama terdapat tanggung jawab, membuat kita sulit memutuskan.
Dalam keadaan tegang, tidak ada istirahat secara fisik maupun mental.
3. Benci
Benci merupakan amarah terpendam.
Segala hal yang menyangkut dengan yang dibenci, pasti kita menanggapinya dengan menghiraukan.
Pikiran kesulitan jernih menilai atau memutuskan suatu permasalahan.
Bentuknya berupa tidak menyukai sesuatu.
4. Frustrasi
Frustrasi adalah keadaan yang melampaui tegang, konsekuensi logis jika ketegangan tidak di sikapi.
Biasanya karena kegagalan meraih sesuatu dan tidak siap menghadapi resiko.
Sering kali membuat kita menyerah atau mengundurkan diri dari yang kita inginkan.
Soal kelayakan batas ketika munculnya emosi yang sudah di sebutkan, tentu layak.
Hidup senantiasa bergerak beserta seluruh emosinya. Tidak mungkin hilang selama hidup.
Maka sangat penting bagi kita untuk menanggapinya.
Baca Juga: Moms Wajib Tahu! Kesalahan Paling Fatal Ketika Bikin Sufor
Terkontrolnya emosi akan melindungi energi mental sehingga kita cenderung mampu beradaptasi pada segala keadaan, tempat dan waktu.***
