PENTING! Ini Yang Harus Dilakukan Orang Tua Jika Anak Dipukul Temannya

1 Mei 2022, 09:00 WIB
Foto: ilustrasi anak menangis /Ba phi/pexels

HALOCILEGON.COM - Jika anakmu dipukul oleh teman mainnya, apa yang kamu lakukan pada anak?

Jika kamu menyarankan anakmu untuk diam saja, artinya kamu mengajarkannya untuk membenarkan kekerasan terhadap dirinya.

Dampaknya nanti anakmu akan menganggap wajar perlakuan buruk orang lain terhadap dirinya, atau merasa dirinya memang layak diperlakukan seperti itu.

Baca Juga: Ketupat dan Lebaran: Warisan Penyebaran Islam di Indonesia

Selain itu, ia dapat tumbuh sebagai pribadi yang terbiasa memendam rasa marahnya dan emosi negatifnya, hanya untuk menyenangkan orang lain.

Namun, jika kamu menyuruh anak untuk membalas pukulan temannya, artinya kamu mengajarkannya untuk menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan persoalan.

Dampak buruk lainnya nanti anak akan menggunakan kekerasan sebagai cara untuk menghadapi persoalan hidupnya.

Baca Juga: Segudang Manfaat, Genjer Baik untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Menjaga Imun Tubuh

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan?

Pertama, latih anak untuk berani berkata pada siapapun yang berbuat buruk pada dirinya, "Stop! Saya tidak suka."

Kedua, latih anak untuk segera pergi meninggalkan lokasi kejadian dengan tenang, dan segera melaporkan serta minta bantuan pada orang dewasa yang bertanggung jawab di lingkungan tersebut.

Baca Juga: Segudang Manfaat Jahe dan Gingseng Bagi Kesehatan Tubuh, Telah Dibuktikan Keilmiahannya oleh Banyak Peneliti!

Katakan pada anak pentingnya melaporkan situasi seperti apa adanya tanpa drama (tanpa dilebih-lebihkan).

Tujuannya adalah meminta bantuan orang dewasa agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari.

Ketiga, ajak anak menenangkan diri, mengenali dan menghadapi emosinya.

Baca Juga: Jangan Lagi Abaikan! Ini Manfaat Daun Kemangi Bagi Tubuh, Satu Diantaranya Bisa Obati Batu Ginjal

Jelaskan bahwa tidak mengapa jika anak merasa sedih, marah, dan terluka.

Ajak anak untuk mengekspresikan rasa marah dengan cara yang tidak menyakiti dirinya dan orang lain.

Misalnya dengan menulis atau mencorat-coret kertas.

Baca Juga: Tinggi Protein! Inilah Manfaat Tahu Baik untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya dapat Menjaga Kesehatan Otak

Keempat, ajak anak masuk dalam proses memaafkan.

Memaafkan bukan berarti membenarkan perilaku buruk orang lain, tetapi untuk mengelola rasa marah dan emosi negatif lainnya, agar hal itu tidak lagi menyakiti anak.

Kelima, latih kemampuan anak untuk menyelesaikan persoalan.

Baca Juga: Gawat! Tanda-tanda Anak Speech Delay dan Stimulasi yang Direkomendasikan

Ketika anak mengadu, tanggapi dengan tenang sesuai porsi, dan jangan panik atau terburu-buru mengambil tindakan.

Pahami situasinya, lalu ajak anak diskusi, misalnya: "Menurutmu, kalau suatu saat kejadian seperti itu lagi, apa solusi yang bisa kamu lakukan?"

Keenam, hargai keberanian anak untuk menghadapi situasi yang menantang tersebut, dan hargai sikap tepat yang telah diambil anak.***

Editor: Lina Sobariyah

Sumber: Instagram @sahabat.parenting

Tags

Terkini

Terpopuler