Setelah mayit dikebumikan, ada dua malaikat yang bernama Mungkar dan Nakir yang ditugaskan menanyakan keyakinan-keyakinan orang yang baru meninggal tsb.
Riwayat-riwayat yang ada menyebutkan pertanyaan tersebut terkait dengan keimanan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dan siapakah yang menjadi imam atau pemimpinnya.
Yang jadi pertanyaan untuk diri kita saat ini, sudahkah kita memiliki jawaban untuk pertanyaan malaikat tsb: Siapa Imam-mu?
3. Hadits Nabi SAW: “Barangsiapa Mati dan ia Tidak Mengenal Imam Zamannya, Maka Ia Mati Dalam Keadaan Jahiliyah”
Hal ini patut jadi renungan masing-masing, apakah kita sudah mengenal imam zaman yang ada saat ini? Kalau belum, mengapa tidak segera mencari tahu secara lebih serius?
Perlu diketahui, hadits-hadits 'man mata' ini terdapat dalam banyak literatur kitab referensi utama ahlussunnah (sunni) dengan berbagai redaksi.
Misalnya Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, 1421 H, jld. 28, hlm. 88; lalu Abu Daud, Musnad, 1415 H, jld.3, hlm. 425; dan Thabrani, Musnad al-Syamiyin, 1405 H, jld.2, hlm. 437:
مَنْ ماتَ وَ لَمْ يَعْرِفْ إمامَ زَمانِهِ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّة
“Barangsiapa yang mati dan ia tidak mengenal imam zamannya maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”.
Kitab-kitab lainnya dari kitab-kitab Ahlusunnah yang menukil hadis tsb diantaranya Shahih Muslim jilid ke-8, Mu’jam al-Kabir – Hafiz Abu Qasim Thabrani, Sunan Baihaki jilid ke-8, Musnad Daud Sulaiman bin Daud Thayalisi dan Shahih Muhammad bin Hibban Tamimi.