HALOCILEGON - Jika membuka ceramah atau konten keagamaan di sosial media, barangkali diantara banyak penceramah yang muncul akan terselip nama Buya Arrazy Hasyim.
Belakangan, Buya Arrazy Hasyim memang tengah populer. Melalui ceramah-ceramahnya, ia tampil bersemangat dalam mengemukakan syiar Islam dengan gaya retorika yang menyentuh kehidupan kita sehari-hari.
Jauh lebih penting dari itu, ceramah yang disampaikannya pun sangat menyejukkan hati dan selalu mendidik agar umat Islam senantiasa meneladani Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Ingin Berbakti Kepada Orang Tua Namun Sudah Tiada, Lakukan dengan Cara Ini kata Buya Arrazy
Lalu, siapakah Buya Arrazy Hasyim?
Melansir Kanal YouTube Mimbar Mengaji, Sabtu, 19 Maret 2022, diulas tentang sosok Buya Arrazy Hasyim sebagai berikut:
Buya Arrazy Hasyim lahir di Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatra Barat, pada tanggal 21 April 1986 dari pasangan Nur Akmal bin M Nur dan Asni binti Sahar.
Buya Arrazily, begitu sapaannya, menempuh pendidikan SD sampai MTsN di tanah Minangkabau tepatnya di Payakumbuh.
Pindah ke Bukittinggi untuk melanjutkan pendidikan di MAN/MAKN 2 Bukittinggi pada tahun 2002-2004.
Dengan jenjang masa proses di MAN tersebut, Buya Arrazy melanjutkan studinya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil jurusan akidah dan filsafat pada tahun 2004-2009.
Meskipun secara akademik di kampus mengkaji filsafat, namun bukan berarti Buya Arrazy hanya fokus dengan kajian tersebut.
Sebab di tahun 2006-2008 ia juga aktif belajar kepada Syaikh Prof Dr M Hasan Hitoo; seorang penghafal kitab al-Muwatta’, Dr Badi Sayyid al-Lahham, seorang murid Syaikh Nuruddin Itr, dan Taufiq al-Buti, anak dari Syaikh Muhammad Said Ramadan al-Buthi.
Sebagai orang yang haus akan ilmu, Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2 nya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2009 dengan kajian pemikiran Islam.
Dengan usia yang masih muda dan semangat keilmuan yang besar, Buya pun melanjutkan program doktoralnya pada tahun 2017 Ustadz Razi berhasil menyelesaikan doktoralnya.
Meskipun secara akademik fokus di bidang kajian pemikiran Islam, tapi bukan berarti kajian keilmuan lain diabaikan. Di pondok pesantren Darus Sunnah yang didirikan oleh Prof K.H Ali Musthafa Yaqub Buya mendalami kajian hadis, Sirah Nabawiyah hingga kajian Fiqh.
Dari pesantren inilah Buya juga mengabdi sebagai tenaga pengajar untuk melanjutkan misi dakwah tradisi hadis gurunya Prof K.H Ali Mustafa Yaqub dengan mengajar/mengampu kitab Aqidah Ahlus Sunnah dan hadits Sunan An-Nasa’i dan Ibnu Majah.
Seiring perjalanan waktu dan dengan kematangan intelektualnya Buya pun makin menyebarkan risalah intelektual dan dakwahnya.
Pada tahun 2016-2017, Buya Arrazy mendapat kesempatan untuk mengisi aktivitas dakwah di beberapa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri. Semisal Prancis.
Selain gerakan dakwahnya, Buya juga bertugas aktif sebagai dosen Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
Ia juga dosen ilmu Kalam dan Filsafat Islam di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2012 sampai dengan 2019.
Baca Juga: Buya Arrazy: Istirahatkanlah Pikiranmu dari Sesuatu yang Sudah Dipastikan dan Dijamin oleh Allah
Guna untuk mengembangkan kajian hadis dan khususnya tasawuf di tahun 2018, Buya mendirikan Ribath al-Nouraniyah di Tangerang Selatan, takhassus Ilmu Akidah Ahlus Sunnah dan Tasawuf.***