Kejahatan Siber Mengguncang Kekhawatiran Masyarakat, Berikut 10 Kasus yang Marak Terjadi

- 21 April 2022, 03:45 WIB
Ilustrasi siber
Ilustrasi siber /Gambar CCDCOE

HALOCILEGON - Tindak kejahatan siber muncul semenjak kehadiran internet.

Teknologi telah berkembang sangat pesat dan masih terus berlangsung.

Metaverse dianggap sebagai tahap lanjut dari internet, atau internet 3.0.

Tidak menutup kemungkinan serangan siber akan meningkat tajam.

Dilansir halocilegon.com dari media Analytics Insight pada Kamis, 21 April 2022, mengungkapkan kasus-kasus tindak kejahatan siber yang sering terjadi.

Baca Juga: Jika Hal ini Tidak Diselesaikan, Kejahatan di Metaverse Akan Semakin Parah, Apa itu? Simak Ulasannya Disini

Hal ini sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, masyarakat skala internasional mulai mengalihkan aktivitasnya melalui digital.

Perkembangan digitalisasi dan perangkat teknologi baru membuat kita semakin sulit memprediksi tindak kejahatan siber. Dunia digital selalu dibayangi olehnya.

Berikut adalah 10 tindak kejahatan siber sebagai kasus yang marak terjadi.

1. Otomotif

Beragam kendaraan mulai banyak terlengkapi berikut dengan perangkat lunak otomatis.

Baca Juga: Kasus Tak Kasat Mata yang Sangat Mempengaruhi Kekhawatiran di Metaverse, Apa itu? Kamu Harus Waspada

Memberikan kenyamanan pengemudi dalam berkendara.

Konektivitas dan sistem bantuan terhadap pengemudi tidak luput daripada serangan siber.

Peretas akan menguasai kendaraan.

2. Artificial Intelligence

Beragam sektor telah kita nikmati atas perkembangan Artificial Intelligence.

Baca Juga: Metaverse: Apakah Tindak Kejahatan Virtual Memberlakukan Hukum di Dunia Nyata? Bagaimana Kita Bersikap

Bahkan menjadi pemeran penting dalam hal otomatisasi.

Pencarian, pemeriksaan dan keputusan di ambil alih olehnya.

Kemampuan inilah yang memungkinkan terjadinya ancaman serangan siber.

3. Ponsel

Peretasan ponsel meningkat 50% dalam malware dan serangan m-banking pada 2019.

Baca Juga: Metaverse : Masa Depan Seperti Apa Yang Sedang Berlangsung Sekarang? Menakjubkan!

Menurut tim peneliti Microsoft 365, varian seluler akan lebih banyak diharapkan pada masa mendatang.

Terutama Machine Learning yang memberi asupan evolusi malware.

4. Profilferasi ransomware

Perusahaan maupun individu menjadi target.

Industri, khususnya di negara berkembang, sangat bergantung pada perangkat lunak untuk menjalankan operasional.

Baca Juga: Seks Virtual di Metaverse Menuntut Sikap, Bagaimana Menurut Kamu?

Kasus yang cukup mengkhawatirkan terjadi di Inggris dan Skotlandia pada 2020, serangan ransonmware di Rumah Sakit Layanan Kesehatan Masyatakat menginfeksi 70.000 lebih peralatan medis.

5. Komputasi awan

Perusahaan mengoperasikan komputasi awan dan digunakan masyarakat.

Ternyata serangan siber sangat rentan disini. Penghapusan data, konfigurasi penyimpanan, dan kurangnya akses dan daya merupakan beberapa masalah di antara banyaknya kasus yang belum ditemukan.

6. Iklan

Baca Juga: Mengembara Dalam Metaverse? Kamu Akan Menyesal Jika Belum Mencoba Berbagai Macam Ini

Biasa disebut malvertising, ancaman dai para pengiklan yang mengakses perangkat kita.

Kode berbahaya masuk dalam iklan dan dipublikasikan ke berbagai situs web, bahkan melalui jaringan periklanan online yang sah.

Mereka memaksa korban melakukan tindakan palsu.

7. Perang siber, serta bersponsor negara

Dunia maya menjadi ajang interaksi masyarakat modern.

Baca Juga: Marak Kasus Pencurian Data Privasi Digital, Lakukan ini Untuk Mencegahnya

Teori perang tradisional, politik mendapat ruang baru untul melangsungkan kepentingannya.

Infrastruktur pihak yang berperang akan terganggu oleh keterhubungan internet.

Tidak terkecuali pemilu, penyalahgunaan data digunakan untuk menang.

8. Keterlibatan orang dalam

Infrastruktur keamanan sering terdapat celah melalui perilaku karyawan.

Baca Juga: Yakin Data Privasi Digital Kamu di Komputasi Awan Aman? Simak Ulasan Berikut Ini

Bahkan tidak sengaja sekalipun, sistem akan rentan.

9. Ancaman pekerjaan jarak jauh

Keamanan justru melonggar semenjak Covid-19, meskipun departemen TI tetap bekerja keras untuk keamanan maksimal.

Saat operasional yang dilakukan karyawan, menjadi target serangan suber.

10. Serangan berbasis Cryptocurrency

Baca Juga: Kerentanan Data : Iklan di Setiap Situs Muncul Berdasarkan Pencurian Data Digital Kita

Teknologi Blockchain sangat transparan, desentralisasi dan akuntabel, tanpa kontrol pemerintah.

Para pencari keyakaan menggunakan ruang kebebasannya.

Terdapat dana yang mengucur dari Cryptocurrency.

Baca Juga: Waspada! Kasus Phishing Marak Terjadi, Privasi Digital Dicuri untuk Menipu, Simak Ulasannya

Perusahaan perangkat lunak anti malware, Malwarebytes, melaporkan 250 juta serangan malware penambang koin pada 2017.***

Editor: Syamsul Ma'arif

Sumber: analyticsinsight.net


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah