HALOCILEGON - Banyak para ahli khawatir akan kemampuan teknologi artificial intelligence yang melampaui manusia.
Memang teknologi memberikan banyak kemudahan, namun seperti kemiskinan, perang, perbudakan belum mampu menghilangkan kekhawatiran sampai sekarang.
Semula, ide penciptaan teknologi mirip manusia berkembang pesat setelah Perang Dunia II, ketika para ilmuwan menemukan mesin lebih dari sekedar sistem komputasi.
Baca Juga: Inilah 5 Dampak Positif Artificial Intelligence yang Sangat Penting untuk Digunakan
Hingga pada akhirnya benar-benar terwujud, kita mengalami teknologi yang menggantikan manusia secara fisik maupun intelektual.
Belakangan ini, studi baru muncul yang cukup menarik dalam menanggapi kekhawatiran ini.
Dilansir halocilegon.com dari media Analytics Insight pada Rabu, 20 April 2022, terdapat beberapa hal yang Artificial Intelligence tidak mampu melakukannya.
Baca Juga: Artificial Intelligence Bukanlah Musuh Manusia, Melainkan Pelengkap Bagi Kehidupan
Pemecahan masalah dan menjawab pertanyaan membuat artifical intelligence semakin populer.
Apabila manusia melakukannya, mungkin butuh waktu yang cukup lama.
Studi menunjukkan; manusia dan teknologi hidup dengan selaras menghasilkan harmoni.
Baca Juga: Teknologi Artificial Intelligence Merayu Manusia Supaya Mempercayainya untuk Hidup Bersamaan
Pada dasarnya memang masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.
Maka tidak perlu ada persaingan antara manusia dan teknologi.
Bagi mereka yang dilanda kekhawatiran, berikut adalah 4 hal yang artificial intelligence perlu menyerahkannya kepada manusia.
1. Keputusan moral
Secerdas-cerdasnya artificial intelligence, emosi tidak dimilikinya.
Ketetapan program yang membuatnya mengambil keputusan.
Baca Juga: Kasus Tak Kasat Mata yang Sangat Mempengaruhi Kekhawatiran di Metaverse, Apa itu? Kamu Harus Waspada
Intelektual mungkin masih unggul artificial intelligence, namun hanya manusia yang mampu menuju kebijaksanaan.
2. Menciptakan
Manusia bebas berkehendak untuk menciptakan selama mereka mampu.
Berbeda dengan artificial intelligence yang harus di kehendaki oleh manusia.
Ia memang diciptakan untuk meniru manusia, dan tidak berlaku dalam keinginan.
3. Belajar dari pengalaman
Baca Juga: Metaverse : Masa Depan Seperti Apa Yang Sedang Berlangsung Sekarang? Menakjubkan!
Perjalanan hidup membuat manusia tumbuh-kembang dari setiap fase yang di lalui.
Sedangkan artificial intelligence, harus diberikan data secara sengaja.
Proses bagi manusia berada dalam perjalanan, proses bagi artificial intelligence hanya setelah pemasukan data.
4. Memprogram perangkat lunak
Baca Juga: Mengembara Dalam Metaverse? Kamu Akan Menyesal Jika Belum Mencoba Berbagai Macam Ini
Butuh pemahaman mendalam mengenai dunia nyata dan keterampilan mengubah seluk-beluknya menjadi aturan dalam merangkai perangkat lunak.
Pemahaman ini tidak ada pada artificial intelligence.***