Dalam tafsir Syekh As-Sa’di sendiri, mann dan salwa dalam ayat tersebut adalah makanan yang mudah diperoleh.
“Manna adalah makanan yang diperoleh dengan cara yang mudah (tidak bersusah payah) seperti jahe, biji-bijian, roti (gandum), dan lain sebagainya. Adapun salwa adalah burung kecil yang memiliki daging lembut dan lezat,” tulis Syekh As-Sa’di.
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran LP3IA ini pun menerangkan kemurkaan Allah ini jauh lebih jelek dari neraka.
“Sebab makanan ini akan membawa nikmat makanan lain sehingga saat kita habis makan akan nyenyak tidur, setelah itu membuat kita bisa bekerja dengan baik dan setelah makan bisa merokok atau mengobrol itu nikmat,” paparnya.
Yang lebih penting adalah menjaga pola makan kita dengan baik, jangan makan berlebihan.
Ditambah lagi, selalu sertakan syukur karena makanan yang kita konsumsi berasal dari rezeki Allah SWT.
“Jadi berangkatnya semua dikawal oleh nikmat Allah SWT dan tidak didikte oleh makanan, kalau seperti itu nantinya akan menjadi repot jika didikte oleh makanan,” pungkas Gus Baha.***