4. Sebut tingkah laku anak, lalu kaitkan dengan emosinya
Misalnya: "Kamu tendang-tendang karena kamu marah ya?"
5. Berikan anak waktu untuk mengekspresikan emosinya
Tapi tetaplah tegas untuk tidak melanggar kesepakatan bersama.
Contoh: "Kamu boleh nangis keras, tapi tidak boleh merobek-robek buku ya"
Baca Juga: Awas! Inilah Tanda Anak yang Kurang Mendapatkan Perhatian Dari Orang Tuanya
6. Bila kita emosi juga, pisahkan diri dengan tenang
Katakan bahwa kita perlu waktu untuk menenangkan diri.
7. Saat kita sudah tenang, lakukan kontak fisik dengan anak
Bila anak menolak, mendekatlah secara fisik.