Network
HALOCILEGON- Jodoh semata mata urusan Tuhan. Tidak ada satu orangpun yang bisa menentukan kecuali atas kehendaknya.
Entah dengan siapa kita menjalin kasih, cinta sejati akan datang tanpa diduga-duga, bahkan ketika kita tak memikirkannya sama sekali.
Bisa saja, ketika kamu menjalin kasih dengan orang nan jauh disana, tetapi takdir berkata lain, ternyata jodoh sejatimu ada di depan rumah.
Baca Juga: Jika Mimpi Tentang Sapi Sebaiknya Kamu Waspada, Kamu Akan Menemui Ini Kedepannya
Alih-alih hal semacam itu mungkin sekali terjadi, tetapi dalam kepercayaan masyarakat Jawa menikah dengan tetangga rumah memiliki segudang pantangan.
Hal ini diungkap Dewi Sundari Praktisi Kejawen yang menyebut pantangan menikah dengan tetangga yang dalam istilah Jawa dikenal kebo berik.
Dewi Sundari Praktisi Kejawen menyebut, kebo berik menurut bahasa diantaranya kebo artinya kerbau, sedangkan berik adalah beradu tanduk.
"Sehingga istilah kebo berik maknanya adalah kerbau yang beradu tanduk alias kerbau yang berkelahi," kata Dewi Sundari melalui kanal YouTube pribadinya.
Baca Juga: CIRI-CIRI 100 Hari Lagi Seseorang Akan Mati, Coba Kamu Perhatikan Pasti Akan Berbeda dengan Biasanya
Contoh istilah kebo berik diantaranya: calon mempelai wanita rumahnya menghadap ke arah selatan sedangkan calon pria menghadap ke arah utara jadi saling berhadapan.
Jika hal tersebut terjadi, maka yang dipercaya akan adanya berbagai marabahaya.
Tidak heran ada orang tua yang tidak mengizinkan menikahkan jikapun kedua pasangan tersebut sudah mantap satu sama lain.
"Sudah berhasil dibujuk dengan segala cara, ujung-ujungnya tetap serba salah juga," kata Dewi Sundari.
Tidak hanya itu, sering ada tetangga yang menggunjing atau menyindir, seperti mengatakan pernikahanya nanti banyak, entah akan bercerai, atau anggota keluarga ada yang meninggal dunia.
Perseoalan tersebut menurut Dewi Sundari jangan dulu atau tidak perlu diyakini, karena segala sesuatunya ada di tangan Tuhan. Masalah hidup dan mati adalah kehendaknya bukan karena kita menikah dengan tetangga depan tumah.
"Soal musibah dalam rumah tangga, ya semua rumah tangga yang pasti akan ada cobaannya, ada naik turunnya" kata Dewi Sundari.
Keharmonisan dalam rumah tangga bisa diraih oleh seberapa bijak kita mengadapi cobaan tersebut.
Adapun masalah tradisi bukanlah melarang suatu perjodohan atau menikah tersebut, melainkan untuk tetap berhati-hati.
Maka jangan berkecil hati, semuanya ada obatnya. Apabila kita berniat untuk tetap melangkah menikah dengan pasangan yang rumahnya saling berhadapan atau kebo berik, maka ada syarat tertentu yang harus dilakukan untuk menolaknya.
Syarat tersebut diantaranya, pernikahan atau akad harus di gelar di tempat lain seperti di rumah kerabat, di KUA, atau sewa gedung juga bisa.
"Asalkan itu tadi, akad nikahnya tidak digelar di salah satu rumah mempelai yang dianggap berposisi kebo berik," kata Dewi Sundari.
Syarat tersebut berfungsi untuk menangkal hal-hal buruk tanpa harus memisahkan dua kekasih yang saling mencintai satu sama lain.
Pantangan diatas lazimnya memang ada, intinya agar kita tetap waspada bukan kita tidak bahagia.
Maka bijaklah dalam hal memilih pasangan sehingga cobaan sebesar apapun dalam rumah tangga bisa mudah teratasi.
"Semoga rumah tangga yang dibangun agar selalu langgeng dan dijauhkan dari musibah maupun marabahaya," terangnya.***
