Hari Artileri Nasional 4 Desember, Simak Sejarah Lengkapnya

- 4 Desember 2022, 13:07 WIB
Ilustrasi pemuda Indonesia memegang senjata artileri /pexels/Lukas /
Ilustrasi pemuda Indonesia memegang senjata artileri /pexels/Lukas / /

HALOCILEGON - Banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu Hari Artileri Nasional dan juga sejarahnya.

Hari Artileri Nasional merupakan hari bersejarah bagi Indonesia.

Pasalnya, hari peringatan ini bertujuan untuk mengenang para pahlawan yang telah gugur akibat mengerahkan seluruh kemampuannya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: CEK JADWAL dan Harga Tiket Kereta Api Lokal Serang-Rangkasbitung Rangkasbitung-Serang Minggu, 4 Desember 2022

Dilansir dari KBBI, artileri memiliki tiga arti yaitu senjata untuk melontarkan proyektil, pasukan tentara yang bersenjata berat dan ilmu tentang mempergunakan senjata.

Jendral Oerip Soemoohardjo, pencetus hari besar nasional ini, telah menetapkan Hari Artileri Nasional sejak 4 Desember 1945.

Peresmian Markas Artileri menjadi alasan utama diperingatinya Hari Artileri Nasional.

Baca Juga: CEK JADWAL dan Harga Tiket Kereta Api Karangantu-Rangkasbitung Rangkasbitung-Karangantu Minggu, 4 Desember 22

SEJARAH HARI ARTILERI

Pada mulanya, masyarakat Indonesia belum mengerti cara penggunaan senjata berat.

Berawal saat masa penjajahan Belanda, para penjajah memberikan pengetahuan dan juga pelatihan kepada masyarakat Indonesia, khususnya pemuda-pemuda Indonesia.

Dari sinilah sejarah Hari Artileri Nasional dimulai.

Semakin lama, para pemuda Indonesia semakin mengerti dan mahir dalam menggunakan senjata artileri walaupun saat itu arahan penggunaan senjata artileri masih dikuasai oleh Belanda.

Oerip Soemohardjo menjadi salah satu pemuda Indonesia yang mendapatkan pelatihan penggunaan senjata artileri.

Baca Juga: CEK JADWAL dan Harga Tiket Kereta Api Lokal Cilegon-Rangkasbitung Rangkasbitung-Cilegon Minggu, 4 Desember 22

Pemuda-pemuda Indonesia lain yang mendapatkan pelatihan tersebut antara lain Memet Rahman Ali Soewardi, Sadikin, Soerio Santoso, R.M. Pratikno Suryo Sumarno, Tjhwa Siong Pik, Giroth Wuntu, Rudy Pirngadi dan Abdullah.

Sejak saat itu, sampai memasuki masa penjajahan Jepang pada tahun 1942-1945, pemuda Indonesia masih menggunakan senjata artileri.

Hingga Jepang menyerahkan diri pada 16 Agustus 1945, dengan sigapnya pemuda-pemuda Indonesia mengambil alih senjata-senjata kepemilikan Jepang dan terbentuklah Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 5 Oktober 1945.

Walaupun sudah mengaku kalah, pasukan jepang masih berusaha untuk merebut wilayahnya yang kalah dalam Perang Dunia II.

Para pemuda Indonesia tentunya tidak diam saja. Pertempuran pertama terjadi antara pemuda-pemuda Indonesia dengan pasukan Jepang pada 10 November 1945. Pertempuran ini dikenal dengan sebutan Pertempuran Surabaya.

Baca Juga: CEK JADWAL dan Harga Tiket Kereta Api Lokal Merak-Rangkasbitung Rangkasbitung-Merak Minggu, 4 Desember 2022

Usai pertempuran tersebut, Markas Artileri kemudian diresmikan oleh Oerip Soemohardjo yang kala itu memiliki pangkat Letnan Jendral pada 4 Desember 1945.

Letnan Kolonel R.M. Pratikno Suryo Sumarno dipercaya menjadi komandan artileri pertama.

Setelah sejarah ini terbentuk, 4 Desember tidak hanya menjadi Hari Artileri Nasional saja, melainkan juga menjadi hari peringatan terbentuknya Korps TNI Angkatan Darat (TNI-AD).

Demikian sejarah peringatan Hari Artileri Nasional yang diperingati setiap tanggal 4 Desember.***

Editor: Nurhendra Wibowo

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Terkait

Terkini

x