Selayaknya Kita Kepada Tuhan? Cak Nun menjawab: 'Bisa Bayangkan? Agak Tinggi ini'

- 23 April 2022, 20:23 WIB
Ilustrasi Cak Nun menjelaskan muatan materi
Ilustrasi Cak Nun menjelaskan muatan materi /tangkapan layar YouTube CakNun.com

HALOCILEGON - Cak Nun bertanya "tidak ada apa-apa selain Allah, apa mungkin ada yang selain Allah?" kepada jamaah Maiyah.

Cak Nun sangat terkenal dengan keramahan dan kesederhanaannya.

Manusia yang memiliki keyakinan terhadap Tuhan, tentu akan berupaya menegakkan semua aturan-Nya.

Baca Juga: Berapa Jumlah Al-Qur'an Menurut Kamu? Cak Nun Mengemukakan Jumlah Sesungguhnya

Perjalanan hidup ditempuh dengan menuju kembali. Tidak ada jalan lain, selain kembali.

Namun, selalu ada seseorang yang memiliki kegundahan dalam bersikap kepada Tuhan untuk meraih ridha-Nya.

Dilansir halocilegon.com dari Youtube Kaum Sofia berjudul "Perjalanan Spiritual" pada Sabtu, 23 April 2022, Cak Nun mengemukakan pendapatnya mengenai selayaknya kita kepada Tuhan.

Baca Juga: Kepribadian 4 Sahabat Nabi Muhammad SAW Untuk Mencapai Kesadaran Ilahi Menurut Cak Nun

Sangat wajar apabila manusia memiliki ketakutan terhadap Tuhan, terlebih aturan-Nya yang sedemikian kompleks.

Kompleks disini berarti; aturan-Nya menyangkut seluruh aspek kehidupan kita.

Sebelumnya, Cak Nun mengatakan (melanjutkan pernyataan Sabrang) bahwa "fisikawan pada akhirnya menemukan The Mother of Consciousness, atau asal-asul kesadaran." Dengan menyederhanakannya menjadi "Yang Maha Sadar."

Baca Juga: Menjalankan Rukun Islam Belum Tentu Bisa Disebut Muslim, Kecuali Memiliki Ini Kata Cak Nun

Mengingat ditemukan oleh fisikawan, maka sudah tentu merupakan penemuan ilmiah, atau dapat dibuktikan.

Pada saat yang sama, manusia memiliki kesadaran.

Menurut Cak Nun, Tuhan menyebarluaskan kesadaran-Nya kepada manusia.

Baca Juga: Bid'ah Hanya Diperuntukan Untuk Ibadah Ini, Ibadah Muamalah Justru Baik kata Cak Nun, Begini Penjelasannya

Maka Tuhan menjalin hubungan dengan manusia. Sehingga manusia dapat berkehendak sebagai resonansi atau 'kepanjangan' dari kesadaran Tuhan.

Sebagai "dialektika kasih sayang antara manusia dengan Tuhan."

Kesadaran yang ada pada manusia, tidak berarti manusia memiliki otoritas. Manusia hanya 'dipinjami' kesadaran-Nya.

Baca Juga: 4 Pertanyaan Cak Nun yang Akan Membuat Kamu Mengenali Diri Sendiri, Mau Mencobanya?

Kehendak yang ada pada manusia ini Cak Nun menyebutnya dengan "peristiwa percintaan."

"Tuhan memberi kita giliran: ayo, kamu (manusia) ikut berkehendak, kamu ikut sadar, terus Aku (Tuhan) ikut apa yang kamu kehendaki," kata Cak Nun.

Baca Juga: Cak Nun Sebut Cangkul, Pedang dan Keris Memiliki Filosofi yang Mendalam, Begini Penjelasannya

Dengan ini, Cak Nun mengambil kesimpulan dalam tasawuf: "Aku (Tuhan) berlaku sesuai dengan sangkaan hamba-Ku kepadaKu."***

Editor: Syamsul Ma'arif

Sumber: YouTube KAUM SOFIA


Tags

Terkait

Terkini