HALOCILEGON – Sudah rajin sholat tapi tidak digolongkan menjadi hamba yang dekat dengan Allah SWT? Na'udzubillah, semoga kita dijauhkan dari hal tersebut. Aamiin
Sholat termasuk Rukun Islam yang kedua, dimana sholat juga bagaikan tiang agama. Maka kita sebagai umat muslim harus mendirikan sholat karena yang pertama kali di hisab di akhirat nanti adalah sholat.
Perintah Sholat dinyatakan pada surah Al-Baqarah ayat 43. Yang artinya : "Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.”
Surat Al-Baqarah ayat 43 ini menjelaskan tentang perintah Allah SWT yang berseru kepada hamba-Nya untuk melaksanakan sholat dan zakat.
Bagi orang-orang yang beriman, ibadah sholat adalah hal yang wajib dan yang paling utama yang tidak boleh ditinggalkan walau hanya satu kali saja dan dalam kondisi sakit sekalipun.
Mengerjakan sholat adalah suatu perbuatan yang mulia, namun tidak semua orang yang mengerjakan sholat dijamin kedekatannya dengan Allah SWT.
Ada orang-orang yang sudah mengerjakan sholat namun justru jauh dari Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya pertama kali yang dihisab (ditanya dan diminta pertanggung jawaban) dari segenap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak merupakan sholatnya. Bila sholatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana sholatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya.” (HR. Tirmidzi).
Untuk itu, rutin mendirikan sholat adalah sebuah hal yang penting yang harus terus dijaga, namun rutin mendirikan sholat saja belum tentu bisa mendapatkan ridho dan surga dari Allah SWT melainkan butuh kesadaran diri dan kekhusyukan dalam menjalaninya.
Dilansir Halocilegon.com dari kanal Youtube Magenta Islam pada Minggu, 12 Juni 2022. Dengan judul "Rajin Sholat Justru Jauh Dari Allah SWT, Siapakah Mereka?".
Berikut orang yang sudah rajin sholat tapi tidak digolongkan menjadi hamba yang dekat dengan Allah SWT. Ini Penyebabnya.
1. Lalai dalam sholat
Lalai artinya adalah sholat tapi tidak mengerti apa yang dibaca dan apa yang dikerjakan sesuai rukun sholat.
Terdapat dalam Quran Surah Al Maun ayat 4 sampai 5 yang artinya adalah “Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang melalaikan sholatnya.”
Rasulullah SAW bersabda “Akan datang pada manusia (umat Muhammad) suatu zaman, banyak orang yang merasakan dirinya sholat, padahal mereka sebenarnya tidak sholat.” (HR. Ahmad).
2. Acuh pada sesama
Sifat dermawan dan suka memberi terhadap sesama merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda “Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia dan dekat dengan surga, sedangkan orang yang bakhil atau pelit, jauh dari Allah, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka.”
3. Orang riya
Orang yang mengerjakan sholat namun tetap riya adalah orang-orang yang jauh dari Allah SWT.
Allah berfirman “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah SWT dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali,” (QS. An Nisaa : 142).
Maka, lakukanlah setiap amalan dengan ikhlas dan hanya mengharap ridho dari Allah SWT.
4. Orang yang berdusta
Dusta merupakan salah satu dosa besar, sekecil apapun dusta yang diperbuat maka siksaannya sangat pedih di akhirat kelak
Sholat yang dikerjakan oleh orang-orang yang suka berdusta, maka segala amalannya akan menjadi sia-sia.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS. An-Nahl : 105).
Berdusta merupakan salah satu dari ciri-ciri orang yang munafik yang akan menyengsarakan diri sendiri di akhirat kelak.
5. Sholat tapi suka menggunjing orang lain
Orang yang mengerjakan sholat namun masih menggunjing hal yang tidak baik dari orang lain, maka diakhirat kelak akan ditempatkan di neraka Saqar.
Allah berfirman dalam Quran Surah Al-Hujarat ayat 12 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah tidak sedikit purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari ketidak lebih baikan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara anda yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah anda merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
Demikian, itulah orang yang sudah rajin sholat tapi tidak digolongkan menjadi hamba yang dekat dengan Allah SWT. Na'udzubillaahi Min Dzaalik.***