Cak Nun Menyebut Islam Memiliki 4 Jalan Dari Allah, Apa Saja? Simak Ulasannya

23 April 2022, 00:25 WIB
Ilustrasi Cak Nun sedang Sirau Bareng /Caknun.com/

HALOCILEGON - Cak Nun menjelaskan bahwa manusia selalu pada posisi "Ihdinas-Siraatal-Mustaqiim," atau "tunjukilah kami jalan yang lurus," sebagaimana tercantum pada kitab Al-Qur'an surat Al-Fatihah ayat 6.

Perjalanan hidup ditempuh dengan tujuan masing-masing setiap manusia.

Yang pasti, pada akhirnya tidak lagi ada tujuan akhir selain kembali kepada Allah SWT.

Baca Juga: Berapa Jumlah Al-Qur'an Menurut Kamu? Cak Nun Mengemukakan Jumlah Sesungguhnya

Dilansir halocilegon.com dari Youtube Ceramah dan Kajian Islam pada Sabtu, 23 April 2022, Cak Nun mengatakan Allah memberikan 4 jalan kepada manusia.

Meskipun Cak Nun menjelaskan dengan perumpaan, namun sangat mudah di cerna.

Ternyata jalan yang Allah SWT tetapkan dalam Islam merupakan sistem nilai, menjalankannya dengan bertahap-tahapan.

Baca Juga: Kepribadian 4 Sahabat Nabi Muhammad SAW Untuk Mencapai Kesadaran Ilahi Menurut Cak Nun

Jalan pertama, Cak Nun menyebut Sirat.

Maksudnya adalah tujuan dari perjalanan hidup kita. Sebagai puncak sebagaimana yang kita inginkan.

Yang kedua adalah Sabil.

Baca Juga: Cak Nun Sebut 'Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun' Jangan Hanya Diucap Saat Ada Orang Meninggal, Ini Alasannya

Menurut Cak Nun, jalan dalam arti kata Sabil bermaksud sebagai arah.

Cak Nun memberi contoh dengan menggunakan nama wilayah, yaitu Semarang dan Jakarta. Posisi sekarang berada di Semarang.

Jakarta sama dengan Sirat, atau tujuan akhir.

Baca Juga: 4 Pertanyaan Cak Nun yang Akan Membuat Kamu Mengenali Diri Sendiri, Mau Mencobanya?

Sabil yang berarti arah, maka apabila dari Semarang hendak ke Jakarta berarti menuju ke arah barat.

Yang ketiga; Syariat.

Syariat berasal dari kata Syari, yang berarti jalan.

Baca Juga: Jangan Asal Klaim Seseorang telah Melakukan Syirik, Begini Alasannya Kata Cak Nun

Jalan dalam kata Syariat bermaksud, jalan mana yang hendak kita gunakan apabila hendak ke Jakarta dari Semarang, lewat utara atau selatan, misalnya.

Selain itu, dengan menggunakan apa kita kesana, berjalan kaki atau transportasi umum, misalnya.

Di dalam Islam sendiri, Cak Nun menyebut Rukun Islam sebagai Syariat.

Baca Juga: Menjalankan Rukun Islam Belum Tentu Bisa Disebut Muslim, Kecuali Memiliki Ini Kata Cak Nun

Pada intinya, Syariat adalah pengetahuan beserta peralatan untuk melakukan perjalanan.

Dan yang terakhir; Tarikat.

Jalan yang dimaksud dalam Tarikat adalah cara kita menempuh perjalanan dari Semarang menuju ke Jakarta.

Baca Juga: Dewasa Bukan Diukur dari Umur, Namun Diukur dari Mau Melakukan Ini Kata Cak Nun

Setiap tindakan selalu menuntut pertanggungjawaban, begitulah Tarikat, selalu menuntut respon terhadap situasi di perjalanan hidup.***

Editor: Syamsul Ma'arif

Sumber: Youtube Ceramah Dan Kajian Islam

Tags

Terkini

Terpopuler